DEPOK, Dua organisasi massa (Ormas) asal Betawi yakni Forum Betawi Rempug (FBR) dan Forum Komunikasi Keluarga Betawi (FORKABI), pada Jumat (5/2) siang pukul 11.30 WIB, bentrok di bawah jembatan layang (Fly Over) Jalan Arif Rahman Hakim, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, memperebutkan lahan parkir. Akibat peristiwa tersebut dua warga jadi korban. Yakni, H Said, tokoh masyarakat warga RT002/RW06 Kelurahan Beji Timur dan Syamsudin, anggota FORKABI mengalami luka bacok. Keduanya, di rawat di Rumah Sakit (RS) Graha Pemata Ibu (GPI) Depok.
Salah satu saksi mata, Andi (35) mengatakan, peristiwa tersebut berawal saat sejumlah anggota FBR tengah membersihkan lahan di bawah Fly Over yang akan mereka jadikan lahan parkir. Tiba-tiba sejumlah anggota FORKABI datang dan menghenghentikan kegiatan mereka. "Karena mereka melakukan kegiatan tersebut tanpa meminta izin dari RT/RW terlebih dahulu," kata Andi ditemui di TKP.
Andi mengatakan, awalnya hanya terjadi keributan mulut antar kedua anggota ormas tersebut. Namun, tak lama berselang, puluhan anggota FBR tidak terima kegiatan mereka dihentikan. Mereka kemudian datang menyerbu lokasi dan menyerang anggota FORKABI hingga mengakibatkan dua korban luka.
Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi anak betawi (Forkabi) kota Depok, Muhidin mengatakan, akibat peristiwa tersebut pihaknya berusaha mengumpulkan seluruh anggotanya dari setiap kecamatan. Dia mengaku hal itu dilakukan bukan untuk melakukan serangan balasan, namun untuk membuat suasana kembali kondusif. "Anggota kami dikeroyok, kita lagi mengumpulkan anggota," kata Muhidin.
Sementara, Koordinator Front Betawi Rembug (FBR) kota Depok, M Kanta mengatakan, peristiwa tersebut terjadi akibat anggotanya yang tengah bekerja di TKP diserang oleh anggota ormas lain. Dia mengklaim pengerjaan lahan tersebut dilakukan, karena pihaknya sudah mendapatkan izin untuk mengelola lahan tersebut sebagai lahan parkir."Anggota kami yang diserang duluan saat sedang bekerja," tegasnya.
Hingga sore kemarin, aparat kepolisian resort (Polres) metro Depok, yang dipimpin oleh kepala bagian oprasional (Kabag Ops) Polres Depok, Kompol Dramayadi masih mengamankan TKP yang sudah dipasangi garis polisi. Menurut Dramayadi, selain melakukan pengamanan, pihaknya terus mengupayakan perdamaian antara kedua belah pihak. "Saat ini situasinya sudah kondusif, kita terus mengusahakan agar tidak ada serangan balasan, dan terjadi perdamaian," ujar Dramayadi.
Salah satu saksi mata, Andi (35) mengatakan, peristiwa tersebut berawal saat sejumlah anggota FBR tengah membersihkan lahan di bawah Fly Over yang akan mereka jadikan lahan parkir. Tiba-tiba sejumlah anggota FORKABI datang dan menghenghentikan kegiatan mereka. "Karena mereka melakukan kegiatan tersebut tanpa meminta izin dari RT/RW terlebih dahulu," kata Andi ditemui di TKP.
Andi mengatakan, awalnya hanya terjadi keributan mulut antar kedua anggota ormas tersebut. Namun, tak lama berselang, puluhan anggota FBR tidak terima kegiatan mereka dihentikan. Mereka kemudian datang menyerbu lokasi dan menyerang anggota FORKABI hingga mengakibatkan dua korban luka.
Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi anak betawi (Forkabi) kota Depok, Muhidin mengatakan, akibat peristiwa tersebut pihaknya berusaha mengumpulkan seluruh anggotanya dari setiap kecamatan. Dia mengaku hal itu dilakukan bukan untuk melakukan serangan balasan, namun untuk membuat suasana kembali kondusif. "Anggota kami dikeroyok, kita lagi mengumpulkan anggota," kata Muhidin.
Sementara, Koordinator Front Betawi Rembug (FBR) kota Depok, M Kanta mengatakan, peristiwa tersebut terjadi akibat anggotanya yang tengah bekerja di TKP diserang oleh anggota ormas lain. Dia mengklaim pengerjaan lahan tersebut dilakukan, karena pihaknya sudah mendapatkan izin untuk mengelola lahan tersebut sebagai lahan parkir."Anggota kami yang diserang duluan saat sedang bekerja," tegasnya.
Hingga sore kemarin, aparat kepolisian resort (Polres) metro Depok, yang dipimpin oleh kepala bagian oprasional (Kabag Ops) Polres Depok, Kompol Dramayadi masih mengamankan TKP yang sudah dipasangi garis polisi. Menurut Dramayadi, selain melakukan pengamanan, pihaknya terus mengupayakan perdamaian antara kedua belah pihak. "Saat ini situasinya sudah kondusif, kita terus mengusahakan agar tidak ada serangan balasan, dan terjadi perdamaian," ujar Dramayadi.
0 komentar:
Posting Komentar