Rabu, 27 Januari 2010

Menteri Kelautan dan Perikanan Bakal Buat Pakan Ternak

DEPOK, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mengatakan dalam seratus hari kerjanya berjanji menurunkan harga pakan ternak, agar harga ikan tidak melambung terus menerus. Penekanan harga pakan dapat dilakukan dengan menciptakan pakan ternak lokal. Selama ini peternak masih banyak yang menggunakan pakan ternak impor.
Untuk menjalankan rencana tersebut, kata mantan Gubernur Gorontalo, Departemen Kelautan dan Perikanan yang dipimpinnya menyiapkan anggaran sebanyak Rp5 miliar untuk membuat pakan ternak lokal menggantikan pakan ternak impor. Menurutnya, harga pakan ternak saat ini terlalu tinggi yaitu mencapai 12 ribu per kilogram melebihi harga ikan. "Harga pakan dapat mencapai Rp2 ribu per kilogram, maka ikan lele dan ikan nila bisa dibawah Rp10 ribu per kilogram. Masyarakat kita bisa makan ikan lebih banyak," kata Fadel disela – sela acara kunjungan ke Budidaya Ikan Hias Milik DKP di Pancoran Mas Depok, Rabu (27/1).
Fadel mengatakan, pakan ternak yang nantinya akan dihasilkan akan diberi nama Serangga Bunga yang akan disebarkan dalam bentuk paket ke beberapa daerah. Bahannya, lanjut Fadel, terbuat dari bungkil kelapa sawit. "Kami akan minta kepada perusahaan - perusahaan yang produksi kelapa sawit agar CSR mereka produksi yang sama dengan kami," jelasnya. Dia mengatakan, Departemen Kelautan dan Perikanan bahkan akan mengekspor pakan ternak tersebut sesuai dengan permintaan dari luar negeri. Program tersebut dilakukan DKP untuk melanjutkan program 100 hari Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II.
Selain pakan ternak, kata Fadel, Departemen Kelautan dan Perikanan berusaha memperketat masuknya kapal – kapal asing. Caranya dengan berkoordinasi dengan negara lain untuk memonitor jadwal seluruh kapal yang masuk ke Indonesia. Fadel mengatakan, pihaknya juga membentuk tim untuk memantau kapal – kapal asing yang mencari akal untuk menggunakan modus baru di perairan Indonesia."Soal Illegal Fishing, saya sudah bicara di Batam panjang lebar, saat ini kapal – kapal kita amati, sekarang kita sudah punya agenda bantuan dari luar negeri untuk monitor seluruh kapal yang masuk kesini, kita perketat," katanya.
Modus yang seringkali digunakan, kata Fadel, kapal asing biasa berpura – pura menggunakan bendera Indonesia atau pun bendera negara lain dan memasuki wilayah perairan Indonesia . Baru – baru – ini, kata Fadel, pihaknya bahkan sudah menangkap lima kapal asing dari Thailand yang mencuri ikan di perairan Indonesia . "Mereka pakai bendera Malaysia masuk kesini, atau bendera kita, kita baru saja tangkap kemarin 5 kapal dari tailand," ucapnya.

0 komentar: