DEPOK, kolaborasi pasangan tua-muda dinilai sebagai sebuah solusi konkrit untuk mengatasi permasalahan Depok ke depan. Penilaian tersebut diungkapkan bakal calon (balon) wakil wali kota asal Partai Amanat Nasional (PAN), Hasbullah Rahmat, saat ditemui di rumahnya, jalan Kencana 15, kelurahan Kalimulya, kecamatan Sukmajaya, Depok, Selasa (26/1) "Idealnya Depok ke depan dipegang oleh pasangan tua-muda. Pasangan ini nantinya dapat saling menutupi," kata Hasbullah.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN mengatakan, orang tua biasanya sudah lebih banyak makan asam garam kehidupan, sedangkan yang muda memiliki semangat perjuangan menggelora. "Yang tua kaya pengalamannya, yang muda kaya semangatnya," ucapnya.
Ia menambahkan, idealitas pasangan tersebut juga dipengaruhi realitas konstalasi politik di kota Depok. Di mana, kata Hasbullah, realitas politik saat ini banyak menampilkan tokoh-tokoh senior atau tokoh tua yang secara pengalaman dianggap lebih layak untuk menjadi pemimpin Depok ke depan. Dia menyebutkan nama seperti Badrul Kamal (BK), Naming D Bothin, dan Yuyun Wirasaputra. "Ketiganya sudah seperti ayah saya sendiri," ujarnya.
Hasbullah berharap agar ketiga tokoh tersebut dalam pemilukada mendatang tidak maju semua. Pasalnya, menurutnya, jika maju semua akan terpolarisasi. Karenanya, ia berencana untuk mendudukkan ketiganya dalam satu meja untuk membicarakan bagaimana menghadapi Pilwali mendatang. Dalam pertemuan dengan beberapa wartawan tersebut, di samping Hasbullah memastikan keseriusannya untuk maju sebagai calon wakil walikota Depok dalam pemiwali. Ia juga berharap kepada semua pihak untuk fair dan calon satu dengan calon yang lainnya tidak saling menjatuhkan.
Sementara secara terpisah, Wali Kota Nur Mahmudi Ismail enggan berbicara mengenai Pilwali mendatang. "Saya sekarang ini sedang fokus dan konsentrasi di bidang pemerintahan," tuturnya.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN mengatakan, orang tua biasanya sudah lebih banyak makan asam garam kehidupan, sedangkan yang muda memiliki semangat perjuangan menggelora. "Yang tua kaya pengalamannya, yang muda kaya semangatnya," ucapnya.
Ia menambahkan, idealitas pasangan tersebut juga dipengaruhi realitas konstalasi politik di kota Depok. Di mana, kata Hasbullah, realitas politik saat ini banyak menampilkan tokoh-tokoh senior atau tokoh tua yang secara pengalaman dianggap lebih layak untuk menjadi pemimpin Depok ke depan. Dia menyebutkan nama seperti Badrul Kamal (BK), Naming D Bothin, dan Yuyun Wirasaputra. "Ketiganya sudah seperti ayah saya sendiri," ujarnya.
Hasbullah berharap agar ketiga tokoh tersebut dalam pemilukada mendatang tidak maju semua. Pasalnya, menurutnya, jika maju semua akan terpolarisasi. Karenanya, ia berencana untuk mendudukkan ketiganya dalam satu meja untuk membicarakan bagaimana menghadapi Pilwali mendatang. Dalam pertemuan dengan beberapa wartawan tersebut, di samping Hasbullah memastikan keseriusannya untuk maju sebagai calon wakil walikota Depok dalam pemiwali. Ia juga berharap kepada semua pihak untuk fair dan calon satu dengan calon yang lainnya tidak saling menjatuhkan.
Sementara secara terpisah, Wali Kota Nur Mahmudi Ismail enggan berbicara mengenai Pilwali mendatang. "Saya sekarang ini sedang fokus dan konsentrasi di bidang pemerintahan," tuturnya.
0 komentar:
Posting Komentar