DEPOK, Kepala Bidang Pelatihan Produktivitas dan Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnarkersos) Kota Depok Sony Triyarmin mengaku pasca Lebaran telah terjadi peningkatan cukup signifikan pencari kerja di Kota Depok. Indikator peningkatan pencari kerja dapat dilihat dari banyaknya warga yang membuat kartu kuning. Pasca lebaran dalam sehari jumlahnya bisa mencapai 400 pemohon. Padahal, hari biasa dalam sebulan jumlah pemohon hanya 500 perbulan. "Dalam dua minggu ini kita telah melayani 2000 pemohon lebih," katanya, Kamis (8/10).
Sony mengatakan, gejala peningkatan jumlah pemohon kartu kuning itu merebak seiring pembukaan lowongan pegawai negeri sipil (PNS). Dia mengatakan, kini orang yang datang ke Disnakersos adalah mereka-mereka yang kepentinganya untuk memperpanjang kartu kuning. "Sekarang pemohon sudah mengalami sedikit penurunan, sekitar 300-an per hari," ujarnya.
Sony mengatakan, tidak menutup kemungkinan terjadi peningkatan permohonan kartu kuning lagi di Depok mengingat Disnakersos berencana mengadakan bursa kerja online. Hal itu diharapkan dapat menyerap banyak tenaga kerja. "Salah satu keuntungan pembuat kartu kuning adalah mereka terdaftar di bursa kerja nasional, dan bulan Desember mendatang Disnakersos akan menggelar bursa kerja online untuk yang pertama kali," ucapnya.
Untuk mengurangi pencari kerja di Depok, ungkap Sony, pihaknya melakukan berbagai program, selain membuka bursa kerja. Salah satunya dengan membuat pelatihan. "Setiap tahun programnya beda-beda, untuk tahun ini, program untuk meningkatkan kualitas pencari kerja. Diutamakan meraka yang lulus SMA dan mempunyai minat dan keterampilan. Pelatihan itu di antaranya pelatihan
otomotif sebanyak 40 dan komputer sebanyak 50 orang," ucapnya.
Pelatihan otmotif dan komputer tersebut akan berlangsung selama 12 hari, pesertanya berusia antara 18 hingga 36 tahun. Sony mengharapkan, dari pelatihan ini mereka dapat mandiri dengan membuka usaha. "Saya harap mereka bisa membuka usaha kecil-kecilan seperti reparasi (servis) handphone, sehingga dapat menyerap tenaga kerja juga," harapnya.
Dari pemantauan di kantor Disnakersos terlihat maraknya para pemohon kartu kuning mengantri di depan kantor Disnakersos. "Kami kekurangan petugas, jadi agak kewalahan melayani pemohon kartu kuning. Makanya, ada anak SMA yang magang untuk membantu," tuturnya.
Salah satu pembuat kartu kuning, Deta, mengatakan dia membuat kartu kuning untuk melamar kerjaan sebagai PNS. Selain itu, dia juga baru lulus kuliah dan dengan membuat kartu kuning dia berharap dapat lebih mudah ikut seleksi CPNS. "Saya buat kartu kuning untuk cari kerja, dan saya juga baru lulus kuliah," akunya.
Sony mengatakan, gejala peningkatan jumlah pemohon kartu kuning itu merebak seiring pembukaan lowongan pegawai negeri sipil (PNS). Dia mengatakan, kini orang yang datang ke Disnakersos adalah mereka-mereka yang kepentinganya untuk memperpanjang kartu kuning. "Sekarang pemohon sudah mengalami sedikit penurunan, sekitar 300-an per hari," ujarnya.
Sony mengatakan, tidak menutup kemungkinan terjadi peningkatan permohonan kartu kuning lagi di Depok mengingat Disnakersos berencana mengadakan bursa kerja online. Hal itu diharapkan dapat menyerap banyak tenaga kerja. "Salah satu keuntungan pembuat kartu kuning adalah mereka terdaftar di bursa kerja nasional, dan bulan Desember mendatang Disnakersos akan menggelar bursa kerja online untuk yang pertama kali," ucapnya.
Untuk mengurangi pencari kerja di Depok, ungkap Sony, pihaknya melakukan berbagai program, selain membuka bursa kerja. Salah satunya dengan membuat pelatihan. "Setiap tahun programnya beda-beda, untuk tahun ini, program untuk meningkatkan kualitas pencari kerja. Diutamakan meraka yang lulus SMA dan mempunyai minat dan keterampilan. Pelatihan itu di antaranya pelatihan
otomotif sebanyak 40 dan komputer sebanyak 50 orang," ucapnya.
Pelatihan otmotif dan komputer tersebut akan berlangsung selama 12 hari, pesertanya berusia antara 18 hingga 36 tahun. Sony mengharapkan, dari pelatihan ini mereka dapat mandiri dengan membuka usaha. "Saya harap mereka bisa membuka usaha kecil-kecilan seperti reparasi (servis) handphone, sehingga dapat menyerap tenaga kerja juga," harapnya.
Dari pemantauan di kantor Disnakersos terlihat maraknya para pemohon kartu kuning mengantri di depan kantor Disnakersos. "Kami kekurangan petugas, jadi agak kewalahan melayani pemohon kartu kuning. Makanya, ada anak SMA yang magang untuk membantu," tuturnya.
Salah satu pembuat kartu kuning, Deta, mengatakan dia membuat kartu kuning untuk melamar kerjaan sebagai PNS. Selain itu, dia juga baru lulus kuliah dan dengan membuat kartu kuning dia berharap dapat lebih mudah ikut seleksi CPNS. "Saya buat kartu kuning untuk cari kerja, dan saya juga baru lulus kuliah," akunya.
0 komentar:
Posting Komentar