Kamis, 30 Juli 2009

Stasiun Pondok Cina Diancam Bom

DEPOK, Stasiun Pondok Cina, Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, pagi pukul 07. 56 WIB digemparkan dengan ancaman bom oleh orang tak dikenal melalui short messages service (SMS). Ancaman tersebut dikirimkan pelaku ke handphone (HP) milik Agust Daniel Purba, pemilik rental Atint, yang lokasinya usahanya tepat disamping Stasiun Pondok Cina. "Pagi sekitar pukul 07.56 saya terima SMS isinya; Camkan, akan saya bom Stasiun Pondok Cina, pukul 10 (30/7/ 2009) tertanda Nurdin M Top," katanya saat ditemui di ruang Kepala Stasiun Pondok Cina, Kamis (30/7).
Menurut Agust, sebelum melaporkan isi SMS tersebut ke Kepala Stasiun Pondok Cina, ia meminta masukan dari warga sekitar stasiun. Menurut warga, dirinya harus segera menunjukan isi SMS tersebut ke petugas atau kepala stasiun. "Pada pukul 08.00 saya lapor ke petugas stasiun, diterima pegawai stasiun bagian tata usaha. Dari sana saya diajak melaporkan isi SMS ke polisi," katanya.
Agust mengatakan, bahwa ia tidak kenal sama sekali dengan nomor si pengirim. Pria kelahiran Siantar, Sumatera Utara itu mengaku nomor HP-nya hanya diketahui sedikit orang diantaranya pihak keluarga dan pelanggan khusus. "Saya tidak pernah menyertakan nomor HP pada kartu nama. Kalau pun ada pelanggan yang minta biasanya saya kasih nomor telepon rental," ujar alumni Gunadarma itu.
Warga Jalan Cipinang Lontar, RT11/09, Kelurahan Cipinang, Kelurahan Pulogadung, Jakarta Timur itu mengatakan, ancaman yang dikirim dari nomor HP 085228793881 itu dinilainya tidak main-main. Pasalnya, ancaman tersebut sudah mengusik ketenangan publik. "Saya harus melaporkan kejadian itu langsung ke stasiun agar saya tidak disalahkan," ujarnya.
Ia menambahkan, selama membukan rental dirinya tidak pernah konflik dengan warga mau pun pelanggan. Kalau pun terjadi kesalah pahaman, langsung diselesaikannya secara kekeluargaan. "Tidak ada masalah yang berlarut-larut," kata Agust.
Setelah menerima laporan dari Agust, Komarudin, petugas TU Stasiun Pondok Cina mengaku langsung melaporkan ancaman tersebut ke Pos Polisi Gedung Biru Universitas Indonesia (UI). "Dari sana baru lah kami bertiga yakni Saya, Zarkasih petugas jaga, dan Agust melaporkan kejadian itu Polsek Beji," katanya.
Menurut dia, laporan itu dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. "Kita lapor polisi supaya mereka segera memeriksa seluruh keamanan penumpang stasiun," ujar Komarudin.
Sementara itu, setelah menerima laporan dari Komarudin, Kapolsek Beji AKP Sukardi dan beberapa anak buahnya meluncur ke tempat kejadian perkara (TKP). "Kita juga telah melakukan koordinasi dengan Satuan Gagana Brimob Kelapa Dua untuk menyisir lokasi," tuturnya.
Selang beberapa jam kemudian, Satuan Gegana Brimob datang ke lokasi. Mereka langsung menyisir seluruh stasiun. Dari mulai peron jurusan Pondok Cina menuju Jakarta, Pondok Cina menuju Bogor sampai dengan tempat parkir. Hasil pemeriksaan tidak menemukan hal-hal mencurigakan disekitar stasiun. "Saat ini Polsek tengah melacak pengirim SMS ancaman tersebut. Kita harapkan bisa secepatnya terungkap," kata Sukardi.
Sementara Kepala Stasiun Pondok Cina, M Nasir mengaku kaget saat menerima laporan adanya ancaman pengeboman dari Nurdin M Top. "Saya sempet kaget," katanya.
Untungnya, kata Nasir, saat peristiwa ancaman bom dilakukan kondisi stasiun dalam keadaan sepi. Sehingga, dirinya tidak mengumunkan ancaman tersebut ke para penumpang. "Kita tidak ingin melihat para penumpang panik," ujarnya.

0 komentar: