Selasa, 28 Juli 2009

Saksi Kunci Peledakan Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton Pernah Tinggal di Depok

DEPOK, Rumah berpagar putih dan berlantai keramik di Jalang Giring-Giring II, No.179, RT009/010, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, menjadi saksi bisu perjalanan hidup Ibrohim alias Boim saksi kunci peledakan bom yang berlangsung di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton beberapa waktu lalu. Saat ini polisi masih terus mencari keberadaan Ibrohim.
Di rumah kontrakan berukuran 15 x 6 meter milik Paimun tersebut, Boim dan istrinya Suci Hani serta kedua belahan jiwa mereka, menetap selama enam bulan. Selama menetap di rumah kontrakan mungil tersebut pun Boim jarang sekali berkomunikasi dengan warga sekitar. "Kalau saya tidak salah, Uci dan suamnya Boim tinggal di sini selama 6 bulan. Tepatnya Tahun 1996," kata Ketua RT 009, Sutarmanto, saat dijumpai dikediamannya, Selasa (28/7).
Selama suami istri tersebut tinggal di Jalan Giring-Giring II, warga kampung kerap menilai keluarga Boim dan Uci sebagai keluarga tertutup. Sutarmanto yakin, kalau Ibrohim yang tinggal di kontrakan milik Paimun adalah Ibrohim yang selama ini dicari keberadaanya. Apalagi kemudian, Boim sering diberitakan media massa, baik itu media elektronik mau pun cetak. "Saya yakin seratus persen, Ibrohim yang diburu polisi adalah Ibrohim yang pernah tinggal di sini," katanya.
Hanya saja, kata Sutarmanto, pada waktu Boim dan Uci tinggal di Giring II, ia belum memangku jabatan ketua rukun tetangga. Namun, dia masih ingat dengan jelas bahwa Ibrohim adalah tetangganya dahulu. "Ketika banyak media memuat foto Ibrohim, saya pun yakin. Hanya saja dulu Ibrohim lebih muda dari yang difoto sekarang ini," terang dia.
Dia mengatakan, Uci istri Ibrohim merupakan anak tetangganya Zaylani. Zaylani sendiri dahulu adalah warga yang tinggal berdekatan dengan rumah kontrakan yang ditempati Ibrohim, yaitu di Jalan Giring – giring II, No. 104, Sukmajaya Depok. "Ibrohim menetap di kampung ini bersama istri dan anaknya, setelah mertuanya, Zaylani pindah ke daerah Lenteng Agung Jakarta Selatan," kata Sutarmanto.
Sutarmanto mengatakan, selama tinggal di Giring II, Zaylani sering membuat pengajian tertutup. Tidak ada satu pun warga sekitar diundang. Kebanyakan yang mengaji di tempat Zaylani adalah warga luar Depok. "Dia sering menggelar pengajian tertutup," ujarnya.
Seluruh warga, kata Sutarmanto, tidak menyangka Ibrohim bakal menjadi buruan polisi. Apalagi, Boim dikaitkan dengan kasus peledakan bom. "Karena sikapnya tertutup, kita nggak pernah tahu dan nggak pernah curiga," katanya.
Saat ini, bekas rumah kontrakan berukuran 15 x 6 meter dihuni bernama Lasiah (62). Lasiah bersama keempat cucunya baru menempati rumah itu selama 4 bulan. Ketua RT setempat juga mewajibkan setiap tamu untuk lapor 1x24 jam dengan menunjukkan identitas lengkap guna menghindari orang – orang yang mencurigakan.

0 komentar: