Kamis, 30 Juli 2009

Ibrahim Pernah Beli Rumah di Depok

DEPOK, Penata bunga Hotel Ritz Carlton, Ibrahim alias Boim, rupanya tak hanya pernah menetap di Jalang Giring-Giring II, No.179, RT009/010, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya. Melainkan juga sempat membeli rumah di Perumahan Bumi Sawangan Indah II Jalan Karet 3 No 38 Blok 3 B RT 006/ 09 Kelurahan Pengasinan, Sawangan Depok.
Menurut keterangan warga, Ibrahim membeli rumah Blok 3 B, sejak 17 Juli 2002. Ia bersama Sucihani dan ketiga anaknya sempat menempati rumah tersebut selama tiga tahun atau sampai 2005.
Menurut salah satu tetangga Ibrahim yang rumahnya tepat disebelah kanan rumah Ibrahim bernama Muhammad Siboeya (40) mengatakan selama menjadi tetangga Ibrahim, ia jarang sekali melihat Ibrahim berkomunikasi dengan warga. "Keluarga itu sangat tertutup," katanya kediamannya, Kamis (30/7).
Siboeya sering kali menyaksikan, rumah Ibrahim dikunjungi pria bersorban dan wanita bercadar. Kadang kala, kata Siboeya, mereka baru pulang setelah malam hari. "Wanita yang berkunjung ke rumah Ibrohim selalu wanita yang berpakaian tertutup. Hanya matanya saja yang terlihat," kata dia.
Dia menambahkan, sebetulnya warga di perumahan ini sudah curiga terhadap perilaku keluarga Ibrahim. Hanya saja, terang Siboeya, tidak ada satu pun warga yang bertanya langsung ke Ibrahim atau Sucihani. "Saya juga sebetulnya curiga, tapi saya ga pernah bertanya langsung ke mereka berdua, ga enak," kata Siboeya.
Kecurigaan warga semakin menjadi-jadi, kata Siboeya, saat menyaksikan Sucihani sering kali di jemput mobil kijang. Sayangnya tidak ada satun pun warga yang mencatat nomor mobil kijang itu," terangnya.
Waktu Ibrahim menjual rumahnya dengan alasan ekonomi dan memilih pulang kampung, ujar Siboeya, banyak warga tak percaya. "Kepindahannya sangat terburu-buru," kata dia.
Saat ini, kata dia, rumah yang saat ini ditempati pasangan Komarudin dan Gunarti itu masih bersertfikasi atas nama Ibrahim. "Rumah itu masih atas nama Ibrahim," tandasnya.
Secara terpisah, Kapolsek Sawangan AKP Icang Suhendar membenarkan pernyataan Siboeya. Menurunya, Ibrahim telah menghuni rumah itu selama tiga tahun. "Kita telah mengirimkan anggota ke TKP. Memang benar rumah itu atas nama Ibrahim. Saat ini rumah itu di tempati pasangan Komarudin dan Gunarti," katanya.
Icang mengatakan, sebelum pindah rumah, Ibrahim dan Sucihani menjual rumahnya itu secara over kredit kepada pasangan Komarudin dan Gunarti. Uang muka yang dibayarkan pun, terang Icang, mencapai angka Rp22 juta. Pasangan itu pun, kata dia, harus membayar cicilan ke Bank Yudha Bakti hingga tahun 2012 sebesar Rp440 ribu per bulan. "Rumah itu telah diover kridit," katanya.
Ia menambahkan, untuk mengantisipasi wilayahnya dijadikan tempat persembunyian teroris. Ia telah menyebar puluhan anggotanya sampai ke pelosok-pelosok Sawangan. "Kita terus mengawasi wilayah, jangan sampai wilayah Sawangan dijadikan rumah kontrakan," kata Icang.

0 komentar: