DEPOK, Universitas Indonesia (UI) memberikan apresiasi kepada tokoh-tokoh UI dan tokoh bangsa yang telah berjasa kepada UI dengan mengabadikan nama mereka sebagai nama jalan. "Ini sebagai simbol bahwa UI menghormati perjuangan para tokoh-tokohnya. Kepada para ahli waris para tokoh itu kami pun memberikan pin emas dan sertifikat," kata Rektor UI, Gumilar Rusliwa Somanteri, di Kampus UI, Rabu (10/6).
Menurut Gumilar, jika jalan-jalan di lingkungan UI sudah terpenuhi nama tokoh tersebut maka nama tokoh akan diabadikan pada nama gedung dan ruangan. "Kita bisa mengabadikan nama mereka menjadi nama gedung atau ruangan. Tujuannya agar generasi bangsa mengetahui bahwa tokoh-tokoh ini lah yang telah mengharumkan nama UI dan bangsa," katanya.
Menurut Gumilar, ada 19 tokoh peradaban Indonesia yang diabadikan namanya sebagai nama jalan di lingkungan UI. Di antaranya adalah Indro S Suwandi, Gerrit A Siwabessy, Roosseno Soerjohadikoesoemo, Selo Sumardjan, Miriam Budiardjo, Slamet Imam Santoso, Sumitro Djojohadikusumo, Nugroho Notosusanto, Supomo, Bahder Djohan, Djokosoetono, Soedjono D, Poesponegoro, Mahar Mardjono, Fuad Hasan, Sujudi, Soemantri Brodjonegoro, Pandji Soerachman, Sharif Thajeb, dan Sutami. "Mereka semua adalah tokoh yang telah berjasa tidak hanya untuk UI melainkan juga untuk Indonesia," terangnya.
Dikatakan Gumilar, saat ini UI telah mengalahkan universitas unggulan di Asia dan Asia Tenggara. Di antaranya universitas di Jepang dan universitas di Malaysia, Filipina, Thailand, serta Singapura. "Ini bukti bahwa UI telah melakukan peningkatan kualitasnya. ITB dan UGM peringkatnya 500-an dunia. Kedua universitas itu masuk world class atau kelas dunia," paparnya.
Dia menambahkan, saat ini UI memantapkan dirinya menjadi universitas top world. Yakni dengan menargetkan masuk peringkat 200 dunia. "UI saat ini peringkat 287 dunia. Peringkat itu sudah membuat UI masuk top world. UI akan terus meningkatkan kualitasnya hingga menempati rangking 200 dunia. "Kalau tahun ini bisa tercapai peringkat tersebut kami bersyukur. Mudah-mudahan bisa masuk pada dua tahun ke depan," harap Gumilar.
Untuk memantapkan UI meraih peringkat 200 dunia, lanjutnya, UI sudah bebenah diri. Di antaranya adalah dengan meningkatkan kualitas mahasiswa UI dan dosen, pemberian beasiswa mahasiswa, peningkatan kesejahteraan dosen, perbaikan gedung, dan pembangunan perpustakaan UI yang nantinya menjadi salah satu terbesar di dunia.
Menurut Gumilar, jika jalan-jalan di lingkungan UI sudah terpenuhi nama tokoh tersebut maka nama tokoh akan diabadikan pada nama gedung dan ruangan. "Kita bisa mengabadikan nama mereka menjadi nama gedung atau ruangan. Tujuannya agar generasi bangsa mengetahui bahwa tokoh-tokoh ini lah yang telah mengharumkan nama UI dan bangsa," katanya.
Menurut Gumilar, ada 19 tokoh peradaban Indonesia yang diabadikan namanya sebagai nama jalan di lingkungan UI. Di antaranya adalah Indro S Suwandi, Gerrit A Siwabessy, Roosseno Soerjohadikoesoemo, Selo Sumardjan, Miriam Budiardjo, Slamet Imam Santoso, Sumitro Djojohadikusumo, Nugroho Notosusanto, Supomo, Bahder Djohan, Djokosoetono, Soedjono D, Poesponegoro, Mahar Mardjono, Fuad Hasan, Sujudi, Soemantri Brodjonegoro, Pandji Soerachman, Sharif Thajeb, dan Sutami. "Mereka semua adalah tokoh yang telah berjasa tidak hanya untuk UI melainkan juga untuk Indonesia," terangnya.
Dikatakan Gumilar, saat ini UI telah mengalahkan universitas unggulan di Asia dan Asia Tenggara. Di antaranya universitas di Jepang dan universitas di Malaysia, Filipina, Thailand, serta Singapura. "Ini bukti bahwa UI telah melakukan peningkatan kualitasnya. ITB dan UGM peringkatnya 500-an dunia. Kedua universitas itu masuk world class atau kelas dunia," paparnya.
Dia menambahkan, saat ini UI memantapkan dirinya menjadi universitas top world. Yakni dengan menargetkan masuk peringkat 200 dunia. "UI saat ini peringkat 287 dunia. Peringkat itu sudah membuat UI masuk top world. UI akan terus meningkatkan kualitasnya hingga menempati rangking 200 dunia. "Kalau tahun ini bisa tercapai peringkat tersebut kami bersyukur. Mudah-mudahan bisa masuk pada dua tahun ke depan," harap Gumilar.
Untuk memantapkan UI meraih peringkat 200 dunia, lanjutnya, UI sudah bebenah diri. Di antaranya adalah dengan meningkatkan kualitas mahasiswa UI dan dosen, pemberian beasiswa mahasiswa, peningkatan kesejahteraan dosen, perbaikan gedung, dan pembangunan perpustakaan UI yang nantinya menjadi salah satu terbesar di dunia.
0 komentar:
Posting Komentar