Senin, 04 Mei 2009

Caleg PD Merasa Dicurangi DPC PD

DEPOK, Merasa dicurangi Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat (PD) Kota Depok, Nirwati Rony, calon anggota legislatif (caleg) nomor 3 untuk Provinsi Jawa Barat (Jabar) datangi kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (DPRD) Kota Depok. "Saya mencurigai ada indikasi kecurangan struktural yang telah dirancang untuk menggolkan caleg nomor urut 1, Irvan. Saya yakin kalau dilakukan penghitungan ulang Irvan tidak akan menang," katanya di Gedung KPUD Kota Depok, Jalan Raya Kartini, Senin (4/5).

Nirwati datang dengan didampingi suaminya Rony Djunaedi yang memasih menjabat anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jabar dari Fraksi PD. Menurut Nirwati, indikasi kecurangan terlihat kala Ketua DPC PD Kota Depok Agung Witjaksono dan Sekretaris DPC Rintis Yanto menempatkan saksi partai. "Mereka menempatkan orang mereka semua, sedangkan saksi kita tak boleh masuk," katanya.

Selain itu, terang Nirwati, saksi sengaja diarahkan untuk memenangkan Irvan. "Kami menduga adanya indikasi kecurangan saat penghitungan. Hal itu terjadi ketika menduga dua saksi dari Partai Demokrat diberi uang agar suara saya dipindahkan ke caleg Partai Demokrat yang lain," ucapnya ketus.

Dia mencontohkan, di TPS di Pondok Tirta Mandala, Sukmajaya, banyak suara pemilihnya yang hilang. "Sehabis pencontrengan dan penghitungan suara di TPS itu suara saya cuma satu. Padahal warga yang memilihnya banyak. Sewaktu saya cek ke para pendukung saya, ternyata ada satu keluarga berjumlah 10 orang mereka memiliki hak memilih dan memilih saya ternyata hasilnya saya hanya dapat satu suara," kata Nirwati.

Mirwati menjelaskan, pihaknya sudah melaporkan kecurangan itu ke Panwaslu Kota Depok. Sebelum melaporkan kecurangan itu ia juga telah meminta rekomendasi ke DPC Partai Demokrat Kota Depok, Polres Depok, dan Panwaslu untuk menghitung ulang surat suara di PPK. Rekomendasi itu sudah keluar. Namun hal tersebut tidak diperdulikan PPK.
Roni Djunaedi meminta pemilu ulang di Depok dilakukan kembali. Sebab banyak terjadi kecurangan.

"Memang untuk pemilu ulang itu dibutuhkan dana yang besar dan tidak mungkin. Tapi jika Depok dijadikan percontohan pemilu ulang saya kira bisa. Dananya dari Pemerintah Provinsi dan Pusat," tandas Rony.

Rony mengatakan, banyak caleg titipan di DPP Partai Demokrat. Karena itu caleg titipan itu lah yang diutamakan, meskipun caleg lain bekerja keras dan berkorban banyak, namun caleg titipan itu lah yang diutamakan. "Kalau caranya seperti ini terus PD akan hancur digerogoti orang-orangnya sendiri," tuturnya.

Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Depok Agung Witjaksono dan Sekretaris DPC Partai Demokrat Rintis Yanto tak bisa dihubungi.

0 komentar: