DEPOK, Tuntut uang gaji yang belum dibayarkan selama 10 bulan, puluhan pemain Persatuan Sepakbola Indonesia Kota Depok (Persikad) geruduk ruang kerja Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail. Mereka menuntut wali kota dan Wakil Wali Kota Yuyun Wirasaputra yang sekaligus pembina Persikad segera mencairkan gaji mereka. "Bayar gaji kami sekarang, atau kami gunakan kekerasan. Kami sudah cukup bersabar," kata kapten Persikad H Ismail Idris Fabanyo, Jumat (29/5).
Idris Fabanyo mengatakan, Persikad sebagai sebuah kesebelasan telah mengharumkan nama baik Kota Depok. Tapi, hingga kini para pemain belum mendapatkan hak mereka. "Izinkan kami masuk keruang kerja wali kota, kami hanya menuntut hak kami bukan mau mengacau," kata dia sambil menunjuk-nunjuk wajah para petugas keamanan yang memblogkade pintu masuk ruang kerja wali kota di lantai II.
Idris juga sempat memukul kaca pelindung lantai dua sehingga membuat kegaduhan. "Kami sudah sangat muak diiming-imingi terus," katanya. Dia menambahkan, selain menuntut pembayaran gaji, para pemain juga menuntut uang kontrak kerja yang juga belum dibayar selama 10 bulan. "Total gaji dan uang kontrak yang harus dibayarkan Pemkot Depok sebesar Rp 4 miliar," ujar dia.
Pernyataan senada juga dilontarkan koordinator pemain Rahman Estalu. Ia mengaku, sangat kecewa melihat perilaku pengurus dan dewan pengurus. "Saya orang Ambon . Saya punya anak dan keluarga. Apa perlu saya bawa parang dan pasukan," teriaknya lantang.
Rahman mengaku kedatangan para pemain Persikad ke kantor wali kota sudah ketiga kalinya. "Biasanya kami hanya disuruh menunggu di halaman, dan menulis buku tamu. Namun, sekarang kami muak dengan prosedural, permintaan kami untuk audiensi dengan wali kota pun tidak pernah direspon," ujar dia.
Pernyataan senada juga dikatakan Fadli, ia mengaku gajinya belum dibayar selama dua musim yaitu saat Divisi I dan Divisi Utama. "Saya sering kali dijanjikan. Tapi hingga detik ini belum pernah menerima uang sepeser pun," kata Fadli.
Ditempat sama, Kepala Dinas Satpol PP Kota Depok Sario Sabani mengingatkan para pemain untuk tidak berlaku anarkis. "Saya sebetulnya sangat perihatin melihat ini semua. Tapi tolong jangan emosional dan jangan melawan hukum," pintanya kepada para pemain.
Sariyo meminta para pemain melihat kesibukan wali kota. "Beliau pastinya sedang mencari solusi terbaik bagi kita semua," kata Sariyo yang juga Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Kota Depok.
Jumat, 29 Mei 2009
Belum Digaji, Puluhan Pemain Persikad Geruduk Ruang Kerja Wali Kota
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar