Senin, 20 April 2009

Wali Kota Depok Bantah Terjadi Jual Beli Soal UAN

DEPOK, Wali Kota Depok, Nurmahmudi Ismail, bantah pelaksanaan ujian nasional tingkat SMU yang digelar 20-24 April 2009 di Kota Depok diwarnai isu jual beli soal. Sebab, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok tidak menerima kelebihan jumlah soal. "Dinas terkait tidak ada kelebihan jumlah soal," katanya, Selasa (20/4).

Sementara seorang siswa SMA swasta di Kota Depok, Iwan (17 tahun) mengaku pernah ditawari seorang pria yang tak dikenalnya saat ia berada di sekitar lokasi penyimpanan naskah soal di SMUN I Depok, Minggu malam (19/4). Ia pun menolak karena tak yakin pada kevalidan soal fotokopian itu. "Saya ditawari bocoran soal ujian seharga tiga juta," katanya.

Pernyataan Iwan juga dibantah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Etty Suryahati saat meninjau pelaksanaan UN di SMUN 1 Depok. "Tidak ada kelebihan jumlah lembar soal UN sehingga tidak mungkin ada potensi kebocoran soal dan jual beli soal," terang.
Penjagaan ketat dari Polres Depok dilakukan di ruang steril pusat penyimpanan naskah soal di SMUN 1 Depok yang berlokasi di Jalan Nusantara, Beji, Depok itu sejak naskah soal tiba dari Bandung pada Sabtu sore (18/4). Hingga lima hari mendatang, pihak sekolah mengambil naskah soal sejak jam 05.00 WIB di SMUN I Depok.

Sebanyak 130 polisi bersiaga di 48 SMA, 65 SMK, dan 12 Madrasal Aliyah (MA). Selain polisi dan pengawas, ada pula 75 orang tim pemantau independen dari Universitas Pendidikan Indonesia dan STKPI Arrachmaniyah."Tim pemantau independen akan mengawal agar tidak ada kebocoran, sehingga jika ada indikasi kuat kecurangan langsung ditegur dan dicatat," kata Koordinator Tim Pemantau Independen Memed Karmedi. Saat ujian berlangsung, timnya turun langsung ke beberapa sekolah yang tersebar di enam sub rayon.

Ia pun mengingatkan, oknum-oknum tak bertanggung jawab yang menjadikan UN sebagai ajang bisnis jual beli soal maupun perjokian akan ditindaklanjuti dengan laporan pada pihak kepolisian.

Tahun ini jumlah pelajar di Kota Depok yang mengikuti UN sebanyak 104.339 siswa. Siswa SMU dan MA jumlahnya mencapai 5,355 siswa (4,819 siswa SMU dan MA 536 siswa). Ujian utama akan digelar dan ujian susulan pada 27 April- 1 Mei 2009. Sedangkan siswa SMK berjumlah 6,579 siswa. Ujian utamanya digelar pada 20-22 April 2009 dan ujian susulan pada 27-29 April mendatang.

Sedangkan siswa SD dan MI sebanyak 24.854 siswa (20,541 siswa SD dan 4,313 siswa MI) akan mengikuti ujian utama pada 11-13 Mei 2009 dan ujian susulan 18-22 Mei. Lalu, siswa SMP dan MTS berjumlah 18.664 siswa (15,122 siswa SMP dan3,542 siswa MTS). Pelajar tersebut akan mengikuti ujian utama pada 27-30 April 2009 dan ujian susulan pada 4-7 Mei.

Saat sidak di beberapa sekolah, Wali Kota Depok Nurmahmudi Ismail menegaskan, target kelulusan siswa di kotanya akan meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 98 persen. Menanggapi isu kebocoran soal, ia menyarankan agar siswa yang ditawari soal bocoran itu melapor ke pihak sekolah atau pengawas untuk ditindaklanjuti. "Saya rasa tak ada indikasi kebocoran soal karena pengawalan soal sangat ketat," tandasnya.

0 komentar: