Rabu, 22 April 2009

KPUD Kota Depok Kembali Hentikan Penghitungan



DEPOK, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Depok terpaksa dihentikan kembali lantaran berkas surat suara dari tiga Kecamatan di Depok belum masuk ke tabulasi KPUD tingkat Kota Depok, yakni Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Sukmajaya, dan Pancoran Mas. "Kita terpaksa menghentikan sementara," kata Ketua Divisi Teknis KPU Kota Depok, Impi Khani Badjuri, Rabu (22/4).

Impi mengakui bahwa hari ini merupakan batas terakhir perhitungan suara di tingkat kota, yang harus dilanjutkan ke KPU Provinsi Jawa Barat esok hari. Selain itu, prosesi perhitungan suara juga berjalan lamban. Hal itu disebabkan, banyak diwarnai protes dari para saksi. Bahkan, saksi sempat melakukan aksi walk out sebagai bentuk penolakan terhadap penghitungan KPUD. "Perhitungan suara dilanjutkan pukul 19.00 WIB malam nanti. Tepatnya setelah berkas surat suara dari tiga kecamatan tersebut sudah masuk," ujarnya.

Menurut Impi, belum selesai perhitungan suara ditingkat panitia pemilihan kecamatan (PPK) Cimanggis, Sukmajaya, dan Pancoran Mas terjadi karena banyak masalah ditingkat tempat pemungutan suara (TPS). Hal tersebut bisa dimengerti, kata dia, karena jumlah pemilihnya paling bannyak. "Wajar kalau dibutuhkan butuh waktu lama, katanya saat di temui di Wiladatika.

Impi menjelaskan, KPU Kota Depok tetap menjalankan secara stimultan dan berharap tidak terjadi pengunduran lagi. Artinya, KPUD dapat menggelar rapat pleno malam ini bersama seluruh anggota untuk menetapkan jumlah suara yang masuk ke pusat tabulasi. "Semoga tidak molor lagi, tapi kemungkinan memang selalu ada, kita kan minta sama Jawa Barat sampai hari ini, mudah-mudahan mala mini sudah pleno, dan bisa langsung dikirim ke provinsi besok," tuturnya.

Sementara diluar ruang penghitungan suara, perwakilan kolisi LSM Kota Depok meradang karena tak diperkenankan memasuki area penghitungan. "Loh, buat apa dinamakan rapat terbuka kalau LSM tidak diperkenankan masuk," kata Kasno.

Kasno menduga KPUD Kota Depok tengah melakukan pengebirian informasi terhadap elemen demokrasi yang menginginkan demokrasi berlajan pada relnya. "Kita minta jangan ada penutupan informasi," katanya berteriak-teriak.

0 komentar: