Kamis, 23 April 2009

Dinkes Canangkan Gerakan Pembarantasan Sarang Nyamuk


DEPOK, Dinas Kesehatan Kota Depok canangkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk di seluruh antero Kota Depok. Masyarakat diminta terlibat secara aktif. Sebab, 57 kelurahan telah berstatus endemis demam berdarah dengue (DBD). "Masyarakat sebaiknya mewaspadai merebaknya DBD. Program ini dianggap mendesak direalisasikan karena kasusnya menyebar dengan cepat di seluruh kawasan di Kota Depok," kata Plt Kepala Dinas Kota Depok Hardiono, Kamis (23/4).

Menurut Hardiono, DBD merupakan demam dengue dengan derajat yang lebih berat. Perbedaan yang paling utama adalah pada demam dengue tidak ditemukan manifestasi perdarahan pada pasien. Pada kulit pasien dengan demam dengue hanya tampak ruam kemerahan saja. Sementara pada pasien demam berdarah dengue akan tampak bintik bintik perdarahan. Selain perdarahan pada kulit, kata dia, penderita demam berdarah dengue juga dapat mengalami perdarahan dari gusi, hidung, usus dan lain lain. Bila tidak ditangani segera, demam berdarah dengue dapat menyebabkan kematian. "Dari data Dinas Kesehatan Kota Depok tahun 2009, terdapat 57 Kelurahan endemis DBD dan enam Kelurahan sisanya sporadis DBD. Artinya, ada 1788 kasus DBD yang tingkatannya sporadis," ujarnya.

Dia menambahkan, demam berdarah dengue umumnya menyerang orang yang kekebalan tubuhnya sedang menurun. Sebenarnya saat seseorang terkena infeksi dengue, kata dia, tubuh akan memproduksi kekebalan terhadap tipe virus dengue tersebut, kekebalan ini akan berlangsung seumur hidup. Sayangnya, kata dia, demam dengue disebabkan oleh banyak strain atau tipe virus sehingga walaupun memiliki kekebalan terhadap salah satu tipe virus namun masih dapat menderita demam dengue dari tipe virus lainnya. "Gerakan pemberantasan sarang nyamuk dicanangkan Wali Kota Depok Nurmahmudi Ismail, Senin mendatang (27/4) dan dilaksanakan pada bulan Mei. Pelaksanaannya dalam bentuk pemberantasan dan pemantauan jentik nyamuk," kata Hardiono.

Ia menjelaskan, salah satu cara memberantas jentik nyamuk ialah dengan melakukan tindakan pencegahan dengan melaksanakan gerakan menguras, menutup, dan mengubur (3 M). Secara prinsip, kata dia, gerakan tersebut dinamakan Jumat Bersih dan Sehat (Jumsihat). Pelaksaannya sendiri, jelas Hardiono, akan dilakukan pada Jumat pertama dan ketiga setiap bulannya. Dengan cakupan wilayah di 63 kelurahan. "Kita juga menggandeng rumah sakit swasta dan dokter-dokter praktek setempat untuk membantu di lapangan.Setiap dokter tersebut akan membantu memeriksa potensi jentik nyamuk di tiap 25 rumah. Selain itu, Pemkot Depok juga mengerahkan Kader JUMANTIK (Juru Pemantau Jentik) di tiap kelurahan," terang Hardiono.

0 komentar: