DEPOK, Ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Stasiun Depok Lama resah. Pasalnya, terhitung mulai tanggal 01 Mei 2011 mereka tidak diperkenankan berjualan di area stasiun. Baik itu di sekitar peron, pintu masuk dan pintu keluar stasiun, area parkir, area portir, dan hall ruang tunggu. “Kami baru dikasih selebaran hari ini oleh petugas keamanan. Kami akan melakukan perlawanan jika tidak diizinkan berdagang,” tegas Edi Zunaidi,46, pedagang batu cincin di depan pintu masuk, Kamis (28/4).
Edi mengaku telah berdagang selama 25 tahun di Stasiun Depok lama. Dari hanya menggunakan alas koran sampai memiliki etalase. Semua itu membutuhkan proses panjang. Dan itu semua dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. “Kepala stasiun tidak dapat berlaku seenaknya. Sebelum membuat keputusan sebaiknya dibicarakan terlebih dahulu dengan para pedagang,” ujarnya.
Menurut Edi, penggusuran PKL diseputar Stasiun Depok Lama ini pasti terkait keberadaan mini market Indomart. Kepala Stasiun, kata dia, sengaja menyingkirkan PKL untuk memberi ruang Indomart merebut pasar mereka. “Kalau tidak ada perjanjian, mana mungkin PKL digusur,” katanya.
Di tempat sama, Wari,48, pedagang jam tangan mengamini pernyataan Edi. Menurutnya, sampai detik ini para pedagang masih menunggu undangan kepala stasiun untuk membicarakan nasib mereka. Ia menjamin ratusan pedagang akan mempertahankan keberadaan mereka sampai kapan pun. “Kami semua rela mati kalau sudah bicara perut. Dengan cara berdagang di stasiun kita dapat menghidupi keluarga kita,” tegasnya.
Wari mengingatkan, jumlah PKL di stasiun Depok Lama mencapai 150 pedagang. Tediri atas: pedagang peron, pedagang pintu masuk dan pintu keluar, serta pedagang di tempat parkir. “Mereka tidak akan memberikan kesempatan kepada siapa pun yang mengambil hak mereka. kami akan melakukan rapat untuk menentang rencana penggusuran ini. Kami bayar per bulan Rp100 ribu,” tegasnya.
Wari melihat keberadaan Indomart merupakan pemicu utama digusurnya PKL di Stasiun Depok Lama. “Sejak ada Indomart, kepala stasiun mulai membuat ancang-ancang menggusur PKL. Yang kami ingin tanyakan apa solusi buat kami,” tannyanya.
Secara terpisah, Kepala Stasiun Depok Lama, Rohman membantah tudingan para pedagang. Menurut Rohman, penggusaruan PKL tidak ada kaitannya dengan keberadaan Indomart. Penggusuran tersebut murni intruksi langsung dari Executiv Vice President Daop 1 Jakarta, bernomor: 31/SM-PEL/IV/2001. “Lagian keberadaan Indomart bukan atas izin kepala stasiun melainkan pusat,” katanya.
Rohman mengatakan, penggusuran PKL untuk mengoptimalkan angkutan kereta rel listrik (KRL), serta memberikan pelayanan kepada penumpang secara optimal. “Penumpang kereta dari Depok Lama setiap harinya mencapai angka 45 ribu sampai 50 ribu penumpang,” ujarnya.
Menurut Rohman penertiban tidak hanya berlaku pada PKL. Melainkan juga pedagang yang memiliki kontrak agar tidak memperluas area dagang melebihi kontrak. “Yang punya kontrak pun kita tertibkan,” tegasnya.
Kamis, 28 April 2011
PKL Stasiun Depok Lama Resah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar