DEPOK, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kota Depok, KH Burhanuddin Marzuki khawatir melihat perkembangan gerakan Negara Islam Indonesaia (NII). Menurutnya, perakan NII sudah sangat merajalela, membahayakan bagi perkembangan berbangsa dan bernegara di Tanah Air. Ia berpesan agar para orang tua berhati-hati terhadap pendidikan anak-anak mereka. “Gerakan NII sudah menggurita dan merajalela. Dia itu musuh dalam selimut. Bagaikan angin dan baru ketahuan setelah ada korbannya. Orang tua di Depok sudah saatnya waspada pada anaknya. Sudah banyak mahasiswa di beberapa kampus perguruan tinggi masuk kedalam perangkapnya. Tidak menutup kemungkinan, kampus yang ada di Depok juga terkooptasi,” katanya, Kamis (28/4).
Menurut Burhan, sudah saatnya pihak rektorat di kampus negeri maupun swasta di Kota Depok menjalin komunikasi dengan para orang tua mahasiswa secara internsif. Pihak kampus dan orang tua, kata dia, harus memiliki kecurigaan lebih terhadap mahasiswa ataupun mahasiswi yang tidak aktif mengikuti perkuliahan. “Ketika anak malas kuliah dapat dijadikan indikasi. Anak tersebut perlu mendapatkan perhatian khusus,” katanya.
Ia mengatakan, sekalipun kampus menerapkan sistem SKS, tetap saja momentum pertemuan bisa dijadikan jalinan komunikasi antar rektorat dan orang tua mahasiswa.Menurutnya, orang tua harus memiliki kekawatiran karena beberapa ternama di Indonesia sudah disusupi NII. Tidak menutup kemungkinan, kampus-kampus di Depok juga bisa dimasuki gerakan tersebut. Ddirinya juga menghimbau kepada masyarakat jika menjumpai pengajian agama yang dicurigai agar segera melaporkan diri pada ulama setempat. “Bukan kalangan kampus saja, masyarakat umum juga sudah mulai waspada. Jika dilingkungan setempat terdapat pengajian yang mencurigakan, agar segera melaporkan kepada ulama atau pihak yang berwajib,” ujarnya.
Kepala Sekretariat Pimpinan Universitas Indonesia (UI) Depok Devi Rahmawati mengaku tidak menjumpai adanya gerakan NII di kampusnya. Sebab, mahasiswa UI memiliki kegiatan aktif. Baik secara akademik maupun non akademik. Jadi, sambungnya, peluang mahasiswa sangat kecil untuk mendapatkan ajaran-ajaran aneh. Ia menambahkan, di UI terdapat dosen pembimbing akademik yang memberikan bimbingan secara langsung pada mahasiswa seperti: konsultasi dan lainnya. “Kalau di UI, peluang masuknya NII sangat kecil. Soalnya, kegiatan mahasiswa sudah padat dari akademik maupun non akademik. Terlebih lagi, ada dosen pembimbing akademik yang memberikan konseling dan bimbingan khusus dari mahasiswa,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Kemenag Kota Depok Nur Muhammad mengaku, belum mendapatkan laporan adanya korban NII di wilayah kerjanya. Namun begitu, pihaknya tetap merapatkan barisan untuk mencegah agar tidak terjadi korban di Depok.
Ia sudah menginstruksikan Kepada KUA dan penyuluh untuk menyerap informasi dari masyarakat. “Sampai saat ini, memang belum ada laporan. Tapi, kita tetap selalu waspada terhadap semua gerakan radikalisme dan NII,” tandasnya.
Kamis, 28 April 2011
NII Musuh Dalam Selimut
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar