Rabu, 23 Maret 2011

Wali Kota Tak Temui Menteri Republik Demokratik Timor Leste


DEPOK, Aneh-aneh saja ulah Wali Kota Nur Mahmudi Ismail. Ditengah kunjungan Menteri Ekonomi dan Pembangunan Republik Demokratik Timor Leste Joao Mendes Goncalves ke Kota Depok, ia memilih mengikuti kegiatan di Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar). Joe Mandes hanya ditemui Wakil Wali Kota Idris Abdul Somad dan beberapa kepala dinas yakni: Kepala Dinas Koperasi UKM dan Pasar Herman Hidayat, Kepala Bagian Ekonomi (Kabag) Ekonomi Diah Sadiah, Bappeda, Kepala Disperindak, Kepala Dinas Pariwisata Asep Roswanda, dan Kepala DPPK Dodi. “Wali Kota mengikuti kegiatan di Bandung, jadi tidak bisa menerima kunjungan menteri ekonomi pembangunan Timor Leste. Maka diwakili pak wakil,” kata Kasubag Humas Setda Depok, Deriko, Rabu (23/3).

Menurut Deriko kunjungan menteri dan beberapa orang staffnya bukan merupakan kunjungan resmi. Hanya kunjungan biasa. Lagian, kata dia, jadwal kerja wali kota dan jadwal datangan menteri tidak sinkron. “Kalau kunjungan resmi pasti wali kota hadir. Hari ini wali kota sudah dijadwalkan ke Bandung. Menteri juga tidak keberatan bertemu dengan wakil wali kota,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Joao Mendes Goncalves tidak menunjukan keberatannya bertemu dengan Wakil Wali Kota Idris Abdul Somad. Joao malah memberi apresiasi tinggi atas kemajuan yang dicapai Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dalam kurun waktu 10 tahun. “Pemerintah Depok sangat berhasil dalam pembangunan dan telah sukses dalam memberdayakan ekonomi warganya dan semoga kami bisa belajar dari Depok,” ujar Joao.

Joao menuturkan, hubungan negara Indonesia dan Timor Leste sangat baik. Ia berharap dapat menjalin kerjasama lebih baik lagi dengan pihak Indonesia, khususnya Kota Depok. Kerjasama yang dijalin bisa berbentuk pemberian pelatihan pada warga Depok yang ada di Timor Leste. Sehingga dapat memajukan UKM yang ada di Timor dalam bentuk investasi. “Para pengusaha di Depok bisa berinvestasi di Timor Leste baik itu di bidang pertanian, pariwisata, dan bidang lainnya. Karena Timor sangat menjanjikan dan potensial untuk perkembangan ekonomi,” katanya.

Joao juga menawarkan kerjasama dalam mengekspor produk Depok ke berbagai negara berbasis portugis, seperti: Brazil, Filipina, Afrika, serta dapat melebarkan sayap ke Uni Eropa karena Timor bebas biaya pajak. “Kita mengajak pengusaha Depok melakukan investasi,” katanya.

Menanggapi permintaan Menteri Ekonomi dan Pembangunan Timor Leste tersebut, Wakil Wali Kota Depok Idris Abdul Somad merasa tersanjung dan mengucapkan terimakasih. “Kami merasa tersanjung dengan ajakan pak menteri, dan kita mengucapkan trimakasih atas kunjungan beliau,” katanya.

Ia menjelaskan, Depok memiliki 10.406 UMKM yang tersebar di 11 Kecamatan dengan berbagai jenis usaha, seperti: sentral ikan konsumsi di Duren Mekar, ikan hias di Bojong Sari, jambu biji merah di Cipayung, Konveksi di Cipayung Jaya, Jamur Tiram di Jati Jajar, dan masih banyak lagi. Banyak pula produk-produk UMKM yang telah mendapat penghargaan, salah satunya meraih Golden Award dari Kementerian Perindustrian. Idris menegaskan, pemerintah sangat berperan dalam memberdayakan dan menumbuhkembangkan UMKM. “Upaya yang telah dilakukan adalah mengadakan pelatihan manejerial kewirausahaan, pemberian label produk, pemetaan lokasi dan memfasilitasi pameran produk UMKM serta memfasilitasi promosi dan pemasaran produk UMKM,” katanya.
Wakil wali kota berharap dengan kunjungan ini, Timor dapat mengetahui dan mengenal beberapa produk UMKM Depok. Dapat juga menjalin kerjasama yang baik dalam pelatihan dan pemasaran produk-produk UMKM Kota Depok. “Kita memperkenalkan terlebih dahulu produk kita,” kata Idris

Kunjungan kenegaraan tersebut diakhiri dengan mengunjungi UMKM Center Depok yang terletak di ITC Depok, lantai dasar.

0 komentar: