DEPOK, Sebanyak 10.072 pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor di Kota Depok tidak akan memperoleh air bersih selama empat hari. Pasalnya, PDAM tengah melaksanakan pekerjaan pemasangan lima unit valve dan penyambungan pipa distribusi di lokasi Jalan Raya Bogor, tepatnya di jembatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Pekerjaan tersebut mengakibatkan pasokan air bersih mulai hari ini hingga 8 Januari mendatang terhenti.
Dalam surat edaran PDAM nomor 690/909-Hms yang ditandatangani Direktur Utama PDAM, H Hadi Mulya Asmat memberitahukan bahwa dalam rangka peningkatan pelayanan dan pengaturan pendistribusian air bersih di beberapa wilayah pelanggan khususnya di Jalur Jalan Raya Bogor-Jakarta, PDAM berencana melakukan pemasangan lima unit valve dan penyambungan pipa distribusi disekitar fly over Cibinong.
Wilayah yang akan mengalami gangguan pengaliran air sepanjang distribusi air Jalan Raya Bogor-Jakarta; mulai dari wilayah Jalan Raya Semeru Kota Bogor sampai Cimanggis Kota Depok.
Kasi Humas Cabang III PDAM Tirta Kahuripan Ajat Sudrajat mengaku, pihaknya akan menyediakan bantuan air dengan menggunakan mobil tanki selama proses berlangsungnya gangguan pasokan air. Khusus pada wilayah Cabang III dengan jumlah pelanggan mencapai 4.775. Ia menambahkan, pihaknya menyiapkan enam unit mobil tanki yang siap memasok air bersih ke setiap lingkungan perumahan. “Kami minta maaf, lambatnya sosialisasi pemberitahuan gangguan pengaliran air bersih ini terjadi karena sebagian petugas kami sedang mengikuti pelatihan,” kata dia.
Sementara itu, Sekretaris RW27, Perum Cenning Ampe, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Robin mengatakan, pemberitahuan yang terlambat dari pihak PDAM membuat warga sengsara. “Kalau pemberitahuan ini segera disampaikan secepatnya, kami tidak kewalahan mencari tempat penampungan air. Kalau begini jadinya, yang kasihan kan para ibu rumah tangga yang menggunakan air bersih untuk cuci dan mandi,” kata dia.
Menurut Robin perlakukan PDAM sangat mengecewakan. Ia berjanji akan membawa kasus ini ke Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Sebab, perlakuan PDAM sudah merugikan warga di kompleknya tersebut. “PDAM harus memberikan pelayanan terbaik agar warga tidak kecewa. Kalau kami kecewa maka kami akan membawa kasus ini ke YLKI,” kata pria tua ini.
Hal senada juga diutarakan, S Hutapea. Menurutnya, pemberitahuan yang terlambat membuat warga tidak sempat melakukan antisipasi terhadap masalah ini. “Kalau saya sudah diberi tahu dari awal, ya saya suruh saja keluarga beli tong besar buat menampung air,” katanya kesal.
Rabu, 05 Januari 2011
Sebanyak 10.072 Pelanggan PDAM Depok Tak Peroleh Air Bersih
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar