Selasa, 14 Desember 2010

FKUB Depok Peringatkan Gereja Tak Berizin


DEPOK, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Depok, Farid Hadjiry mengingatkan, pihak kepolisian mewaspadai perayaan Natal yang diadakan Gereja-Gereja yang belum mengantongi izin. “Keberadaan Gereja yang tidak sesuai peruntukannya atau tidak mengantongi izin dapat menjadi pemuci konflik. Apalagi mereka mengadakan kegiatan tanpa melakukan pemberitahuan ke warga,” katanya usai menghadiri acara Tatap Muka Muspida Dengan Tokoh Agama Nasrani se-Kota Depok Dalam Rangka Antisipasi Perayaan Natal 2010 dan Tahun Baru 2011 di Aula Polresta Depok, Selasa (14/12).

Farid mengatakan, di Kota Depok banyak bermunculan rumah ibadah yang tidak sesuai peruntukannya kerap menyulut kemarahan masyarakat. Misalnya ruko rumah toko (ruko) yang kemudian dijadikan gereja. “Saya mengimbau pihak kepolisian untuk melarang perayaan Natal di gereja-gereja itu,” Farid.

Sesuai Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 dan 9 secara tegas mengatur soal pendirian rumah ibadah. Salah satu poinnta adalah setiap pembangunan rumah ibadah harus mendapatkan izin dari masyarakat sekitar. “Kalau tidak mematuhi aturan tersebut berarti sengaja membuat konflik,” kata Farid.

Ia mencontohkan, sebuah ruko di wilayah Depok Timur, seringkali dijadikan tempat beribadah layaknya gereja tiap akhir pekan. Padahal, kata dia, tempat tersebut belum mengantongi izin untuk digunakan sebagai tempat beribadah. Ia juga mengimbau kepada pengurus gereja yang belum memiliki izin, agar tidak melaksanakan perayaan Natal di tempat tersebut. “Menjaga ketertiban dengan mematuhi aturan lebih baik ketimbang melanggar aturan dan menjadikan konflik,” kata Farid.

Di tempat sama, Sekretaris Persatuan Gereja dan Lembaga Injil Indonesia (PGLII) Kota Depok, Ayub Rusmanto mengatakan, di Kota Depok terdapat 200 gereja termasuk gereja Katholik di Kota Depok. “Untuk keamanan dan keselamatan para jemaah Nasrani selama perayaan Natal, saya mengimbau kepada seluruh gereja di Kota Depok untuk melengkapi pengamanannya dengan metal detector,” kata Ayub.

Hal Senada juga diucapkan Ketua Forum Komunikasi dan Kerjasama Umat Kristen Depok (FKKUKD), Sumekto. Menurutnya, ia telah menyiapkan tambahan pasukan pengamanan sebanyak 150 orang dari sebuah organisasi masyarakat (Ormas). “Sebanayk 150 orang akan diturunkan untuk membantu pengamanan perayaan Natal di gereja-gereja di Kota Depok,” kata dia.

Sementara itu, Kapolresta Depok, Kombes Pol Fery Abraham mengatakan, berencana menurunkan 753 personel untuk mengamankan perayaan Natal di seluruh gereja di Kota Depok. Setiap gereja dijaga sedikitnya dua personel polisi. Dalam pengamanan tersebut, tambahnya, ia tidak mengkhususkan daerah-daerah yang memiliki tingkat rawan kerusuhan yang tinggi dengan pengamanan khusus. Ia juga menyarankan kepada seluruh gereja untuk melengkapi pengamanannya dengan metal detector. “Tidak ada perayaan Natal di Gereja HKBP Cinere, karena masih bermasalah. Hal ini agar tidak memancing amarah warga yang masih belum menyetujui keberadaan gereja itu,” kata dia.

0 komentar: