Rabu, 17 November 2010

Ratusan Santri Depok Pawai Obor


DEPOK, Sebanyak 500 santri Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok berkeliling kota merayakan hari raya Idul Adha (Id), dengan membawa obor. Santri putra dan putri itu dari siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA). Suasana dimeriahkan dengan penabuhan beduk, Marawis, Hadroh dan mengumandangkan takbir.

Koordinator pawai dan takbiran Fahmi Azizudin mengatakan, pawai obor digelar untuk memeriahkan suasana Idul Adha dan sebagai media berdakwah. “Pawai ini dari pesantren kami, ditambah lagi masyarakat yang bergabung di sepanjang jalan yang kami lalui. Pawai obor dimaknai dengan cahaya untuk menerangi bangsa ini agar semakin maju,” katanya.

Fahmi mengungkapkan, kegiatan pawai obor merupakan kegiatan rutin setiap tahun. Ia menambahkan, dalam pawai tidak hanya sekadar rutinitas saja. Namun, imbuhnya, sebagai media dakwah meramaikan peringatan Hari Raya Idul Adha. Dirinya mengaku, masyarakat yang dilalui sangat antusias. Tidak jarang, imbuhnya, mereka ikut bergabung mengumandangkan takbir bersama. “Pawai Obor Takbir Keliling ini, sebagai media dakwah untuk mensyiarkan agama Islam. Apalagi, tradisi ini sudah hampir punah,” ujarnya.

Rute yang ditempuh, sambungnya, dari pesantren Al-Hamidiyah pukul 19.30 WIB menuju Rawa Denok, Pancoranmas, terakhir di Rangkapan Jaya, Depok. Fahmi menambahkan, pawai tersebut juga dijadikan sebagai ajang perlombaan.

Sementara itu, ketua tim perlombaan pawai obor Muhammad Abror mengaku para santri sangat antusia. Dikatakannya, dari 500 santri dikelompokkan berdasarkan kelas. Mereka akan dinilai dari segi kekompakan mengumandangkan takbir sepanjang jalan. Tidak heran, imbuhnya, banyak santri menggunakan alat-alat rumah tangga untuk menciptakan bunyi pengiring takbiran. Penilaian lainnya, keunikan pakaian, dan keserasian. “Nantinya, kita akan beri penilaian dan diberikan hadiah bagi yang juara,” katanya.

Tidak hanya itu saja, lanjutnya, setelah sampai di Pesantren perlombaan takbiran dilanjutkan lagi. Mereka diberikan waktu untuk mengumandangkan takbiran diiringi dengan pemukulan beduk dan alat bantu lainnya. “Ini adalah bagian dari ekspresi dan kreasi kita dalam memperingati hari raya Idul Adha. Melalui alunan takbir, sambil berkreasi dan berdakwah,” pungkasnya.

0 komentar: