DEPOK, Usulan koalisi kerakyatan yang terdiri dari gabungan partai politik non parlemen soal calon wakil wali kota yang layak mendampingi Wali Kota Nur Mahmudi Ismail maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Depok dari unsur birokrat mulai direspons publik. Bahkan, belakangan ini nama Kepala Dinas Perdagangan dan Perindsutrian (Disperindag) Iskandar Rais dijagokan menggeser kandidat birokrat lainnya. "Ya, kami memang telah mengusulkan banyak nama untuk dijagokan mendampingi pak Nur. Salah satunya dari unsur birokrat. Tapi keputusan layak atau tidaknya Iskandar Rais mendampingi Pak Nur diserahkan kembali ke DPD PKS," kata Ketua Koalisi Kerakyatan Gita Kurniawan, Kamis (21/7).
Gita mengatakan, nama-nama yang diusulkan sebelumnya adalah Etty Suryahati (Sekda Kota Depok), Sayid Kholid (Asisten Tata Praja), Yayan Ariyanto (Kadis Bina Marga dan Sumber Daya Air), Iskandar Rais, dan Rahmad Subagio (Kepala Badan Lingkungan Hidup). Sedangkan dari unsur politisi adalah Hasbullah Rahmad (Ketua DPC PAN Kota Depok), Nursi Arsyirawati (Anggota FBR Kota Depok), dan Sutadi Dipowongso (Wakil Ketua PDIP Kota Depok). "Sosok calon wakil wali Kota Depok merupakan sosok representatif keinginan masyarakat Depok dan memiliki legitimasi politik dan bukan sekadar ditentukan suka atau tidak suka oleh figur Walikota Depok. Figur yang kami rekomendasikan itu sesuai dengan analisis kami," kata dia.
Ia menambahkan, sosok Iskandar Rais dikenal santun, loyal, tipikel pekerja bekerja, dan kandidat doktor. "Saya rasa beliau pantas mendampingi Pak Nur. Namun, sekalilagi saya katakan semuanya terserah DPD PKS," ucap Gita.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Jatijajar Centre, Benhard SH mengatakan, sekalipun PKS belum menentukan dan menetapkan pasangan kandidat calon wali kota dan wakilnya. Namun, ia jika pilihannya jatuh pada birokrat maka itu merupakan keputusan tepat. "Kedepannya dibutuhkan kepemimpinan kepala daerah yang kuat dan harus lepas dari tarik menarik kepentingan politik. Dan saya pikir PKS sebagai partai yang memiliki jaringan kader dan akar rumput kuat dalam menentukan wakil tidak harus dari partai politik tertentu," katanya.
Ia menambahkan, jika benar dari birokrat, maka tugas wakil wali kota nantinya tinggal melanjutkan reformasi dan penataan birokrasi untuk mewujudkan pelayanan publik yang murah dan efektif. Apalagi, kata dia, sosok Iskandar Rais adalah sosok intelektual dan cukup mempunyai kemampuan dalam pengelolaan birokrasi.
Sementara itu secara tegas Wakil Ketua Fraksi PKS DPRD Depok, Mutaqin Syafe'i membatah keras isu bahwa PKS mengusulkan nama calon wali kota dan wakil nya. "DPP PKS belum mengeluarkan keputusan final. Saya kira isu itu hanya dilemparkan untuk membuat manuver politik," katanya.
Ia meminta rekan-rekan wartawan tidak termakan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. "DPP masih terus melakukan komunikasi politik dengan partai lain," ucapnya.
Gita mengatakan, nama-nama yang diusulkan sebelumnya adalah Etty Suryahati (Sekda Kota Depok), Sayid Kholid (Asisten Tata Praja), Yayan Ariyanto (Kadis Bina Marga dan Sumber Daya Air), Iskandar Rais, dan Rahmad Subagio (Kepala Badan Lingkungan Hidup). Sedangkan dari unsur politisi adalah Hasbullah Rahmad (Ketua DPC PAN Kota Depok), Nursi Arsyirawati (Anggota FBR Kota Depok), dan Sutadi Dipowongso (Wakil Ketua PDIP Kota Depok). "Sosok calon wakil wali Kota Depok merupakan sosok representatif keinginan masyarakat Depok dan memiliki legitimasi politik dan bukan sekadar ditentukan suka atau tidak suka oleh figur Walikota Depok. Figur yang kami rekomendasikan itu sesuai dengan analisis kami," kata dia.
Ia menambahkan, sosok Iskandar Rais dikenal santun, loyal, tipikel pekerja bekerja, dan kandidat doktor. "Saya rasa beliau pantas mendampingi Pak Nur. Namun, sekalilagi saya katakan semuanya terserah DPD PKS," ucap Gita.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Jatijajar Centre, Benhard SH mengatakan, sekalipun PKS belum menentukan dan menetapkan pasangan kandidat calon wali kota dan wakilnya. Namun, ia jika pilihannya jatuh pada birokrat maka itu merupakan keputusan tepat. "Kedepannya dibutuhkan kepemimpinan kepala daerah yang kuat dan harus lepas dari tarik menarik kepentingan politik. Dan saya pikir PKS sebagai partai yang memiliki jaringan kader dan akar rumput kuat dalam menentukan wakil tidak harus dari partai politik tertentu," katanya.
Ia menambahkan, jika benar dari birokrat, maka tugas wakil wali kota nantinya tinggal melanjutkan reformasi dan penataan birokrasi untuk mewujudkan pelayanan publik yang murah dan efektif. Apalagi, kata dia, sosok Iskandar Rais adalah sosok intelektual dan cukup mempunyai kemampuan dalam pengelolaan birokrasi.
Sementara itu secara tegas Wakil Ketua Fraksi PKS DPRD Depok, Mutaqin Syafe'i membatah keras isu bahwa PKS mengusulkan nama calon wali kota dan wakil nya. "DPP PKS belum mengeluarkan keputusan final. Saya kira isu itu hanya dilemparkan untuk membuat manuver politik," katanya.
Ia meminta rekan-rekan wartawan tidak termakan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. "DPP masih terus melakukan komunikasi politik dengan partai lain," ucapnya.
0 komentar:
Posting Komentar