Minggu, 21 Maret 2010

Depok Belum Jadi Kota Nyaman Investasi

DEPOK, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dinilai belum dapat menciptakan Depok sebagai sebuah kota yang nyaman untuk berivestasi, tempat tinggal, tempat berusaha, dan tempat yang ramah lingkungan. Padahal, Depok memiliki potensi besar untuk dijadikan tempat berinvestasi, tempat tinggal, dan tempat mencari pekerjaan. Potensi tersebut dimiliki Depok lantaran Depok merupakan wilayah peri-peri dari Provinsi DKI Jakarta. "Banyak teman saya sesama pengusaha enggan menanamkan saham di Depok lantaran terlalu ribet mengurus izin. Disamping itu juga akses jalan yang kerap macet," kata pengusaha property, Nursi Arsirawati (Uci), yang juga sebagai kandidat bakal calon wakil wali kota, Minggu (21/3).
Uci mencontohkan, beberapa waktu lalu dirinya pernah mengurus izin pembangunan rumah di kawasan Cimanggis. Namun, ia selalu berhadapan dengan keruetan sistem di birokrasi. Setiap dinas merasa memiliki kewenangan untuk mengeluarkan izin. "Tidak aneh kalau kemudian ada pengusaha yang telah mendapatkan IMB tapi izin site plan tidak keluar," katanya. Seraya mengatakan, apalagi kemudian banyak kesalahan antara satu intansi dengan instansi lainnya.
Uci menambahkan, hal-hal kecil seperti ini harus cepat dibenahi agar investor berkenan menanamkan sahamnya di Depok. "Belum lama ini saya bertemu pengusaha asal Jepang, saya menanyakan mengapa mereka tidak menanamkan saham di Depok. Mereka menjawab terlalu banyak pengeluaran tidak perlu di Kota Depok. Bahkan, mereka tidak mau merekomendasikan Depok sebagai tempat usaha," ceritanya.
Selain itu, kata Uci, suasan moderen sama sekali tidak terasa di Depok, berbeda dengan wilayah lain seperti Bekasi, Tangerang Selatan, dan Kota Tangerang. Suasana moderen begitu terasa. Sebab, semua dikelola secara baik dan benar. "Masih banyak fasilitas perkotaan yang perlu dikembangkan agar warga Depok merasa memiliki Depok," kata dia.
Ia menambahkan, untuk menggeser masyarakat penglaju di Kota Depok dibutuhkan lima hal yakni percepatan peningkatan infrastrktur, peningkatan pelayanan publik, pendidikan SDM, dan kesehatan, serta investasi. "Dengan begitu masalah kemiskinan dan pengangguran dapat teratasi," ucapnya.
Sementara secara terpisah, calon wali kota dari jalur independen Rudi Samin, berencana membidik wakilnya dari kalangan perempuan. Namun, ia menyadari bahwa satu-satunya calon wakil wali kota perempuan saat ini hanya lah Nursi Arsirawati. Dan, kemungkinannya sangat tipis. Makanya ia mencoba menggandeng artis kawakan Yeny Rachman sebagai wakilnya. "Ide ini muncul atas desakan warga dari kecamatan Sawangan-Depok agar Yeny Rachman dapat mendampinginya. Sampai saat ini prosesnya sudah 50-50," kata dia.

0 komentar: