Minggu, 21 Februari 2010

Konfrensi Internasional Komisi HAM Islam Bahas Facebook

DEPOK, Konfrensi Internasional untuk Jaringan Keadilan Universal yang dilangsungkan di Hotel Makara Universitas Indonesia (UI) pada Sabtu (20/2) dan Minggu (21/2) soroti pengaruh buruk situs jejaring sosial. Pengaruh buruk situs jejaring sosial seperti Facebook dan yahoo tidak hanya di Indonesia melainkan juga di negara-negara muslim lainnya.Terutama negara muslim yang tergabung dalam Komisi Hak Azasi Islam atau Islamic Human Rights Commision.
Para delegasi yang mewakili 15 negara itu mengakui pengaruh facebook harus terus diwaspadai. Dampaknya sangat terasa pada generasi muslim di negara masing-masing. Hingga butuh model situs jejaraing yang lebih islami. "Facebook dan yahoo perlu diperhatikan pengaruhnya. Tak dipungkiri kalau pengaruh tersebut terjadi diseluruh anggota kami," kata Massoud Shadjareh, delegasi asal United Kingdom dalam Konfrensi Internasional untuk Jaringan Keadilan Univesal, Minggu (21/2).
Selain membahas pengaruh situs jejaring sosial, pertemuan tahunan Komisi HAM Islam ini juga membahas beberapa agenda lainnya. Antara lain perkembangan Islam di negara anggota, tingkat kesejahteraan umat Islam sampai pada pengaruh kebijakan negara terhadap Islam.
Materi yang juga hangat dibicarakan para peserta adalah konflik Palestina dan Israel. Beberapa pendapat bermuculan dalam mengurai persoalan tersebut. Namun lebih menekankan pada upaya mengembankgna jaringan Islam lebih kuat sebagai bagian penyelesaiannya.
Heru Susteyo, delelgasi asal Indonesia mengakui pembahasan tentang Palestina dan Israel sangat tajam. Beragam pendapat dilontarkan peserta untuk mencari solusi. Konfik dua negara itu telah menimbulkan pelanggaran HAM sangat berat. "Pertemuan ini memang membahas berbagai agenda. Intinya lebih dahulu mendengarkan perkembangan Islam di negara anggota," kata Heru disela acara.
Lebih lanjut dikatakan Heru, perlu diingat hasil konfrensi tidak selalu berbentuk kesepakatan. Karena pada prinsipnya persoalan setiap Negara tentang Islam berbeda-beda. Artinya langkah terbaik adalah mengembangkan terus jaringan ini.Tujuannya, sambung dia, jaringan dapat lebih memperkuat dan meningkatkan peran negara Islam. Sekaligus melindungi umat-umat Islam yang dibeberapa negara mendapat tekanan politik dan sosial.
Berkaitan isu facebook, Heru menambahkan kedepannya diharapkan ada model situs jejaraing sosial yang lebih islami. Situs itu dapat mengontrol pengaruh buruk dari facebook yang saat ini kian terasa. "Beroperasinya pun harus dinegara Islam. Agar secara kontent situs lebih didominasi budaya dan karater islam Negara setempat," kata dia.
Rencananya, lanjut dia, kegiatan komisi HAM Islam ini bakal ditingkatkan. Menjadi organisasi internasional yang lebih kuat. Agar segala keputusan dalam lembaga ini menjadi bernilai berpengaruh secara luas. Adapun negara peserta konfrensi internasional adalah Malaysia, Amerika Serikat, Afrika Selatan, Iran, Nigeria, Kmaboja, Srilangka, Turki, Libanon, Inggris, Tahiland, India dan sejumlah organisais perwakilan Indonesia.

0 komentar: