DEPOK, Tujuh anak di bawah umur di Kampung Sugutamu, RW002 dan RW022, Kelurahan Abadi Jaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, diduga menjadi korban pencabulan Sugiono (65) di halaman rumahnya. Ketujuh bocah yang menjadi korban pencabulan merupakan tetangga Sugiono. Yakni Fit (10), Sal (9), Ad (9), Nur (8), Dit (7), Fik (8) dan Rah (8).
Peristiwa pencabulan tersebut terkuak setelah Ketua RT 10 M Yunus dan Ketua RT02 Ninar Mugi melaporkan peristiwa yang menimpa ketujuh buah warganya itu ke Polsek Sukmajaya, dan langsung dilimpahkan ke Polres Metro Depok. Menurut Yunus, aksi amoral tersangka diketahui setelah salah satu korban, Ad, mengaduk kepada kedua orangtuanya telah dicabuli Mbah Sugiono. Peristiwa itu sendiri terjadi sejak setahun lalu. "Ad mengaku bahwa dirinya dicabuli Mbah Gino," kata Yunus, Kamis (21/1).
Sugiono--pria yang biasa disapa anak-anak dengan sebutan Mbah Gino itu, sehari-harinya mengaku sebagai mantan anggota TNI rupanya tidak hanya menjadikan Ad sebagai obyek pelampiasan nafsunya. Ia juga diketahui melakukan perbuatan bejat kepada enam anak lainnya. Untuk memuluskan nafsu setannya, tersangka kerap kali mengiming-imingi korbannya dengan uang Rp1000. Agar mendapatkan uang tersebut para korban harus mau bermain di depan rumahnya. Setelah korban mendekat, tersangka lalu memainkan alat kelamin korban. "Mbah Gino selalu membujuk anak-anak yang bermain engkle, siapa yang dapat bintang paling banyak dikasih uang seribu. Syaratnya harus mau dipangku dan bisa dipegang – pegang," kata Yunus.
Pernyataan Yunus dikuatkan Sal, bocah yang menjadi salah satu korban Mbah Gino. Dia mengaku telah menjadi korban tersangka. Akibat perlakuan korban, kemaluannya selalu sakit saat buang air kecil. “Waktu itu, aku sedang main (engkle) sama teman teman, terus dipanggil sama Mbah Gino. Terus dia mainin (kemaluan) aku. Karena takut aku kabur," kata Sal.
Pengakuan senada juga diucapkan, Nur korban lainnya. Bahkan menurut dia, tersangka tak hanya mencabulinya, namun sempat hendak memerkosanya. "Waktu itu, aku lagi main, terus si Mbah marah-marah dan menarik aku ke dalam ruamahnya, terus aku dipegang – pegang, dan ditindihin," kata dia.
Saat diintrogasi petugas, pada Rabu (20/1) malam, Mbah Gino mengaku sebagai mantan anggota TNI dari Yon Kavaleri I/ Kostrad dengan pangkat terakhir Kopral Kepala (Kopka) bersikukuh membantah tuduhan telah melakukan pencabulan terhadap tujuh bocah. Dia mengaku hanya memukul pantat para korban lantaran geram. “Kalau main di depan rumah selalu berisik, jadi saya pukul saja pantatnya," ucap Sugino saat diintrogasi petugas di ruang Sentra pelayanan kepolisian (SPK) Polres Depok mengenakan kaos hijau bermotif loreng.
Sementara Kapolres Metro Depok Kombes Pol Saidal Mursalin mengatakan saat ini masih menyelidiki kasus tersebut, sembari menunggu hasil visum para korban. Namun dia memastikan, tersangka bukanlah mantan anggota TNI. "Dia orang sipil, bukan mantan anggota TNI," tegasnya.
Peristiwa pencabulan tersebut terkuak setelah Ketua RT 10 M Yunus dan Ketua RT02 Ninar Mugi melaporkan peristiwa yang menimpa ketujuh buah warganya itu ke Polsek Sukmajaya, dan langsung dilimpahkan ke Polres Metro Depok. Menurut Yunus, aksi amoral tersangka diketahui setelah salah satu korban, Ad, mengaduk kepada kedua orangtuanya telah dicabuli Mbah Sugiono. Peristiwa itu sendiri terjadi sejak setahun lalu. "Ad mengaku bahwa dirinya dicabuli Mbah Gino," kata Yunus, Kamis (21/1).
Sugiono--pria yang biasa disapa anak-anak dengan sebutan Mbah Gino itu, sehari-harinya mengaku sebagai mantan anggota TNI rupanya tidak hanya menjadikan Ad sebagai obyek pelampiasan nafsunya. Ia juga diketahui melakukan perbuatan bejat kepada enam anak lainnya. Untuk memuluskan nafsu setannya, tersangka kerap kali mengiming-imingi korbannya dengan uang Rp1000. Agar mendapatkan uang tersebut para korban harus mau bermain di depan rumahnya. Setelah korban mendekat, tersangka lalu memainkan alat kelamin korban. "Mbah Gino selalu membujuk anak-anak yang bermain engkle, siapa yang dapat bintang paling banyak dikasih uang seribu. Syaratnya harus mau dipangku dan bisa dipegang – pegang," kata Yunus.
Pernyataan Yunus dikuatkan Sal, bocah yang menjadi salah satu korban Mbah Gino. Dia mengaku telah menjadi korban tersangka. Akibat perlakuan korban, kemaluannya selalu sakit saat buang air kecil. “Waktu itu, aku sedang main (engkle) sama teman teman, terus dipanggil sama Mbah Gino. Terus dia mainin (kemaluan) aku. Karena takut aku kabur," kata Sal.
Pengakuan senada juga diucapkan, Nur korban lainnya. Bahkan menurut dia, tersangka tak hanya mencabulinya, namun sempat hendak memerkosanya. "Waktu itu, aku lagi main, terus si Mbah marah-marah dan menarik aku ke dalam ruamahnya, terus aku dipegang – pegang, dan ditindihin," kata dia.
Saat diintrogasi petugas, pada Rabu (20/1) malam, Mbah Gino mengaku sebagai mantan anggota TNI dari Yon Kavaleri I/ Kostrad dengan pangkat terakhir Kopral Kepala (Kopka) bersikukuh membantah tuduhan telah melakukan pencabulan terhadap tujuh bocah. Dia mengaku hanya memukul pantat para korban lantaran geram. “Kalau main di depan rumah selalu berisik, jadi saya pukul saja pantatnya," ucap Sugino saat diintrogasi petugas di ruang Sentra pelayanan kepolisian (SPK) Polres Depok mengenakan kaos hijau bermotif loreng.
Sementara Kapolres Metro Depok Kombes Pol Saidal Mursalin mengatakan saat ini masih menyelidiki kasus tersebut, sembari menunggu hasil visum para korban. Namun dia memastikan, tersangka bukanlah mantan anggota TNI. "Dia orang sipil, bukan mantan anggota TNI," tegasnya.
0 komentar:
Posting Komentar