DEPOK, Guna mengkampanyekan anti rokok di kampus Universitas Indonesia (UI). UI bakal mengerahkan 100 satuan petugas (satgas) rokok untuk keliling kampus Depok. Satgas tersebut akan memantau dan mengingatkan para civitas akademia UI di peringatan Hari Tembakau pada 31 Mei mendatang agar menjauhi rokok.
UI mengemas acara tersebut dalam rangkaian kegiatan UI DIKAU (UI PeDulI TembaKAU). Kegiatan ini terdiri dari seminar dan turunnya 100 "SATGAS ROKOK" keliling kampus. Satgas akan bergerak menyebarkan teror anti rokok, dengan membagikan stiker yang berisi peringatan mengenai bahaya rokok. Stiker akan mengeksploitasi visual dari akibat yang mungkin didera perokok seperti gambar bibir yang terpapar kanker mulut; gambar tenggorokan yang terbuka akibat kanker dan sebagainya.
"Dalam pasal 23 Peraturan Pemerintah Nomor 81/1999 UI termasuk kawasan tanpa rokok. UI ingin melakukan langkah nyata dalam menumbuhkan kesadaran bahaya rokok dan menjadikan 2012 sebagai tahun UI Bebas Rokok," kata terang Deputy Director Corporate Communications UI Devie Rahmawati, Jumat (29/5). UI pun membentuk kelompok (pokja) serta penyematan pin bertuliskan pendukung UI bebas rokok 2012.
Devie menerangkan, langkah tersebut penting karena UI dengan personel sebanyak 46.000 orang, terdiri dari 38.000 mahasiswa dan 8.000 staf akademik dan non akademik, akan sangat dirugikan bila tidak menciptakan kawasan tanpa rokok. Mengingat potensi rokok yang mampu menghilangkan satu nyawa setiap 6,5 detik. Tidak hanya itu, nasib bangsa juga akan dipertaruhkan karena generasi yang hidup dengan rokok akan meninggal 20 - 25 tahun lebih awal dari orang yang tidak pernah menyentuh rokok.
Menurut data World Bank (1999), penanggulangan masalah merokok di Indonesia merupakan masalah yang kompleks dan melibatkan berbagai pihak, termasuk institusi pendidikan. Hal ini mengingat Indonesia masuk dalam lima kelompok besar negara dengan jumlah perokok terbanyak di dunia. Pada 2020, diperkirakan 7 dari 10 penduduk meninggal karena rokok.
UI mengemas acara tersebut dalam rangkaian kegiatan UI DIKAU (UI PeDulI TembaKAU). Kegiatan ini terdiri dari seminar dan turunnya 100 "SATGAS ROKOK" keliling kampus. Satgas akan bergerak menyebarkan teror anti rokok, dengan membagikan stiker yang berisi peringatan mengenai bahaya rokok. Stiker akan mengeksploitasi visual dari akibat yang mungkin didera perokok seperti gambar bibir yang terpapar kanker mulut; gambar tenggorokan yang terbuka akibat kanker dan sebagainya.
"Dalam pasal 23 Peraturan Pemerintah Nomor 81/1999 UI termasuk kawasan tanpa rokok. UI ingin melakukan langkah nyata dalam menumbuhkan kesadaran bahaya rokok dan menjadikan 2012 sebagai tahun UI Bebas Rokok," kata terang Deputy Director Corporate Communications UI Devie Rahmawati, Jumat (29/5). UI pun membentuk kelompok (pokja) serta penyematan pin bertuliskan pendukung UI bebas rokok 2012.
Devie menerangkan, langkah tersebut penting karena UI dengan personel sebanyak 46.000 orang, terdiri dari 38.000 mahasiswa dan 8.000 staf akademik dan non akademik, akan sangat dirugikan bila tidak menciptakan kawasan tanpa rokok. Mengingat potensi rokok yang mampu menghilangkan satu nyawa setiap 6,5 detik. Tidak hanya itu, nasib bangsa juga akan dipertaruhkan karena generasi yang hidup dengan rokok akan meninggal 20 - 25 tahun lebih awal dari orang yang tidak pernah menyentuh rokok.
Menurut data World Bank (1999), penanggulangan masalah merokok di Indonesia merupakan masalah yang kompleks dan melibatkan berbagai pihak, termasuk institusi pendidikan. Hal ini mengingat Indonesia masuk dalam lima kelompok besar negara dengan jumlah perokok terbanyak di dunia. Pada 2020, diperkirakan 7 dari 10 penduduk meninggal karena rokok.
0 komentar:
Posting Komentar