Selasa, 12 Mei 2009

Dinkes Kota Depok Teliti Sampel Jajanan Anak


DEPOK, Kepala Seksi Obat dan Makanan (POM) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok Yulia Oktaviani mengaku tengah ganderung mendatangi sekolah dasar (SD) se-Kota Depok guna mengambil sampel jajanan anak di kantin sekolah. Hal itu dilakukan agar dapat mengantisipasi makanan berbahaya dikonsumsi anak-anak. "Mengambil sampel ke sekolah dasar merupakan kegiatan rutin yang harus dilakukan, kita tidak menghendaki anak-anak terkena penyakit yang disebabkan jajanan sekolah," katanya, Selasa (12/5).

Kegiatan ini, terang Yulia, beralangsung sejak 6 Mei sampai 28 Mei mendatang dengan melibatkan 30 SD yang tersebar di enam kecamatan. Makanya, kata Yulia, dirinya tak segan-segan mengingatkan orangtua siswa untuk membiasakan anaknya membawa bekal kesekolah. "Lebih baik makanan yang dimasak orangtua mereka sendiri ketimbang jajan," terangnya.

Yulia mengatakan, ada enam parameter yang digunakan untuk memeriksa sampel tersebut, yakni rodamin, metanil, borax, bakteri makanan, siklamat, dan formalin. "Kita akan lihat apakah jajanan tersebut mengandung salah satu zat tersebut. Kalau pedagang yang menjual jajanannya mengandung enam parameter tadi kita lakukan pembinaan," ujarnya. Ia menambahkan, beberapa jajanan yang diambil antara lain mie, keripik, dan bakso. Yulia menjelaskan, keenam zat tersebut dapat sangat membahayakan tubuh.

Ia mencontohkan, jika jajanan makanan yang dimakan anak-anak positif mengandung bakteri makanan, efeknya adalah dapat menimbulkan sakit perut. Sedangkan untuk zat-zat lainnya, kata dia, efeknya baru bisa dirasakan setelah jangka waktu yang lama. "Bisa menyebabkan kanker," katanya.

Sampel jajanan akan diteliti di laboratorium Saraswati, Bogor. Mengenai hasilnya, Yulia mengatakan, bahwa pada bulan Juni nanti akan ada seminar untuk mengumumkan hasil pemeriksaan. Kalaupun ada yang hasilnya ternyata positif mengandung salah satu zat tersebut, maka pihak Dinkes akan memberikan pembinaan kepada pedagang di kantin sekolah tersebut. "Tidak ada sanksi buat mereka, karena rata-rata pedagang juga tak tahu tentang kandungan zat-zat tersebut di dalam makanan yang mereka jual," katanya.

Hingga kini Dinkes telah melakukan penilain dan pengambilan sampel di enam SD di dua kecamatan, yakni Kecamatan Limo dan kecamatan Cimanggis. Keenam SD tersebut SD Pangkalan Jati 1, SD Krukut 1, SD Cilangkap 1, SD Cisalak Pasar 1, SD Tugu 10, dan SD Sukatani 3.

0 komentar: