Rabu, 19 Januari 2011

Pencuri Telepon Genggam Dihakimi Massa


DEPOK, Tiga pencuri spesialis telepon genggam (handphone): Andre (18), Hasan (18), dan Abdul (18), yang biasa beroperasi di wilayah Kecamatan Sukmajaya, harus rela tubuhnya dihujani pukulan dan tendangan dari puluhan massa setelah ketahwan mencuri di gerai handphone. Aksi mereka diketahui setelah, Andre jatuh dari atap gerai telepon genggam yang berada di Jalan Bahagia Raya, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. Beruntung petugas Polsek Sukmajaya mengamankan ketiga remaja tersebut.

Menurut Kapolsek Sukmajaya, Kompol Lilik Iriyanto ketiga remaja tersebut beraksi pada Senin (18/1) dini hari, tepatnya pukul 03.00 WIB. Mereka berhasil masuk ke Toko Handphone Gad Get Mania di Jalan Bahagia Raya No 4A,Abadijaya,Sukmajaya,Depok melalui atap warung tegal yang berdampingan dengan toko handphone tersebut. Sampai di atap toko itu, ketiga remaja itu menjebol eternit dan mengambil dua buah batrei hp senilai Rp30 ribu. “Disaat beraksi tiba-tiba Andre jatuh dari eternit. Endah salah seorang karyawan toko handphone dan tinggal dibelakang toko mendengar ada suara orang jatuh di toko. Lalu dia memberitahu Juliana rekannya dan bosnya Bernard Pakpahan. Kemudian mereka memberitahu warga,” kata Lilik, Rabu (19/1).

Lilik mengatakan, warga pun kemudian berdatangan dan mengepung toko tersebut. Bernard, sang pemilik toko kemudian membuka tokonya dan bersama warga membekuk Andre. Suasana pun menjadi panas, namun tindakan main hakim warga dapat dihentikan dan Andre pun dibawa ke Polsek Sukmajaya.

Ketika dimintai keterangannya, Andre menyatakan bahwa ia mencuri toko handphone itu bersama dua rekannya. “Dua rekannya itu masih di atap. Mendapatkan keterangan itu maka polisi pun kembali ke lokasi kejadian. Kemudian polisi memeriksa atap toko handphone dan warteg namun tak ada. Setelah diperiksa dengan teliti ternyata dua pencuri itu bersembunyi di atap rumah kosong. Kedua remaja itu pun dibekuk,” katanya.

Dikatakan Lilik, Hasan merupakan juga supir tembak angkot D02 jurusan Terminal Depok-Depok Timur. Ia kerap menjadi supir tembak pada malam hari. Sedangkan Abdul dan Andre merupakan pemulung. “Saat ini pihaknya masih menyelidiki lebih dalam apakah Hasan merupakan komplotan rampok angkot di Depok,” katanya.

0 komentar: