DEPOK, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok siap mendukung keberadaan feeder (pengumpan) busway di wilayah Depok. Keberadaan bus pengumpan untuk bus Transjakarta itu, dinilai sangat berdayaguna tinggi untuk mengatasi permasalahan angkutan publik. “Depok siap mendukung keberadaan feeder busway. Kesediaan Depok untuk mendukung keberadaan feeder sudah kita sampaikan pada saat rapat koordinasi,” kata Wali Kota Nur Mahmudi Ismail, Minggu (19/12), usai memperingati HUT Kodam Jaya ke-61 di lapangan merah, Juanda.
Feeder busway berfungsi sebagai kendaraan penghubung warga Depok menuju halte-halte bus Transjakarta. Yakni: Ragunan dan Pasar Rebo. “Pada prinsipnya Pemkot Depok mendukung sepenuhnya program ini. Hanya saja kita masih menunggu kedatangan orang-orang dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk melakukan presentasi,” kata Nur Mahmudi.
Menurut Nur Mahmudi, Pemkot Depok memiliki permintaan kepada Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta dan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan terkait ukuran bus pengumpan yang akan masuk ke wilayah Depok. “Kita tidak ingin bus pengumpan yang masuk ke wilayah Depok berukuran besar. Kita minta feeder busway ukuran ¾,” katanya.
Mantan Menteri Kehutanan era Presiden Abdurahman Wahid (Gudur) itu memberikan tiga alasan kenapa Pemkot Depok meminta bus ukuran ¾. Pertama, menghindari kerusakan pada jalan-jalan utama di Kota Depok. Terutama jalan yang akan dilalui bus pengumpan. Kedua, bila bus pengumpan berukuran besar masuk ke jalan utama maka akan terjadi penyempitan di jalan-jalan tersebut. Padahal, salah satu alasan keberadaan feeder untuk mengatasi masalah kemacetan. Ketiga, Pemkot Depok saat ini tengah membangun terminal ukuran besar di Jati Jajar, Cimanggis. Artinya, bus besar tidak diperkenankan lagi masuk ke dalam kota. “Saya berharap ketiga alasan tersebut dapat dijadikan pertimbangan untuk memberikan feeder ukuran ¾,” kata Nur Mahmudi.
Nur Mahmudi lebih lanjut menuturkan bahwa keberadaan feeder busway sangat dinanti-nanti masyarakat Depok. Hanya saja, kata dia, untuk merealisasikan keberadaan feeder tersebut dibutuhkan perencanaan yang matang. “Saya takut kalau perencanaannya tidak matang justru akan terjadi resistensi dari masyarakat. Saya tidak ingin masyarakat malah berbalik menjadi kecewa,” kata suami Nur Azizah Tamhid itu.
Di tempat lain, Kepala Dishub Kota Depok Dindin Djainudin mengatakan, rencana pengadaan feeder busway dari Kota Depok ke Ragunan diperuntukkan bagi kalangan eksekutif pengguna kendaraan pribadi. Dia memastikan, keberadaan feeder busway tidak akan mengganggu armada angkutan lain yang sudah ada sebelumnya.
Untuk rencana awal, halte feeder busway berada di Perumahan Pesona Khayangan, Kawasan Depok 2,dan Gema Pesona. Dindin melanjutkan, karena diperuntukkan bagi kalangan khusus, feeder busway tersebut akan dioperasikan dari sejumlah perumahan-perumahan. “Rute yang dilaluinya tak hanya lewat Margonda saja, tapi ada juga yang lewat Sawangan, yakni rute dari Parung, Ciputat, dan Lebak Bulus,” kata dia.
Minggu, 19 Desember 2010
Depok Mendukung Keberadaan Feeder Busway
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar