Jumat, 29 Oktober 2010

AS Salut Melihat Perkembangan Demokrasi di Indonesia


DEPOK, Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Scot Marciel mengaku kagum dan salut melihat perkembangan demokrasi dan kebebasan pers di Indonesia. Apalagi melihat sikap pemerintah yang berusaha menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM). "Saya kagum dan salut melihat demokrasi dan kebebasan pers yang terus berkembang di Indonesia," kata Marciel saat menyampaikan kuliah umum di Universitas Indonesia (UI) dengan tema ”Education under the Comprehensive Partnership”, Jumat (29/10).

Kuliah umum tersebut dibuka langsung Rektor UI Gumilar Rusliwa Soemantri dan disaksikan langsung melalui teleconference di enam universitas yakni Universitas Riau, Udayana, Brawijaya, Airlangga, UKI, dan Hasanudin.

Dalam kesempatan tersebut, Marciel menyoroti masalah pendidikan. Ia mengatakan, Pemerintah AS akan terus memperkuat kerjasama dengan beberapa universitas di Indonesia terutama di bidang ilmu politik ataupun Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Informasi. Marciel berpesan kepada mahasiswa untuk terus menjaga budaya bangsa dan jangan pernah mengubah budaya bangsa. "Indonesia patut berbangga dengan demokrasi yang terus berkembang pascareformasi," katanya.

Selain itu, kata dia, ia sudah sering membuat kesepakatan dengan Indonesia di bidang pendidikan, terutama sering berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri Marti Nataleghawa. "Kami akan terus meningkatkan hubungan partnership di dunia pendidikan," katanya.

Dia juga mengajak mahasiswa untuk selalu berpikir positif dalam hal mendapatkan yang terbaik untuk pendidikan. Menurutnya, banyak mahasiswa mengkhawatirkan terjadinya syok budaya (culture shock) saat berkuliah di negara lain. "Hal yang istimewa kami dikunjungi Dubes AS dan banyak pula pelajar atau mahasiswa Indonesia ingin mengenyam pendidikan disana," katanya.

Marciel mencontohkan anak perempuan tertuanya berani mengambil keputusan untuk berkuliah di Indonesia. Salah satu bentuknya, kata Marciel, adalah dengan program beasiswa ataupun pertukaran pelajar dengan negara lain. "Banyak mahasiswa khawatir adanya culture shock kalau belajar di negara orang, hal itu pula yang ditanyakan anak saya dulu ketika akan berkuliah di Indonesia, cobalah untuk selalu berpikir positif," katanya.

Sementara itu, Rektor UI Gumilar Rusliwa Soemantri memperkenalkan kepada Scot Marciel tentang pembangunan perpustakaan terbesar dan gedung seni yang segera diluncurkan. Indonesia, kata Gumilar, banyak bekerja sama dengan AS terutama di bidang ilmu pengetahuan, perubahan iklim, dan pemberantasan terorisme.

0 komentar: