DEPOK, Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) Kota Depok Muttaqin Syafe'i menilai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Depok Hasbullah Rahmat dan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Pradi Supriatna layak mendampingi Nur Mahmudi Ismail dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 16 Oktober 2010 mendatang. "Hasbullah dan Pradi layak mendamping Pak Nur Mahmudi," katanya, Senin (5/7).
Muttaqin menilai keduanya memiliki nilai lebih di mata masyarakat. Selain keduanya merupakan ketua partai, keduanya juga masih berusia muda dan energik. Untuk melanjutkan program pemerintah yang belum dapat diselesaikan maka dibutuhkan pendamping yang memiliki energi. "Saya kira mereka masih muda dan memiliki energi positif. Kalau energi muda itu digunakan untuk membangun Depok maka hasilnya jangan lagi diragukan. Secara pribadi saya mengenal baik keduanya," kata dia.
Muttaqin mengatakan, sosok Pradi sebagai putra daerah dikenal dekat dengan kalangan ustad muda di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU) Depok. Kiprahnya di tengah masyarakat selama ini juga cukup nyata. Apalagi, kata dia, Pradi memiliki jaringan ke lingkungan TNI dan Polri. "Sebagai putra daerah tentu dia punya keluarga besar yang siap mendukungnya. Keluarga besarnya tersebar di Beji, Pancoranmas, Sukmajaya dan Limo," ujarnya.
Ia menambahkan, sebagai ketua DPC Gerindra, tentunya Pradi akan menggunakan kendaraan Gerindra untuk digunakan sebagai mesin pemenangan dalam Pilkada. "Sebagai partai baru yang langsung memiliki tiga kursi di DPRD sudah barang tentu, langkah Pradi patut diperhitungkan," ujar Muttaqin.
Muttaqin menilai Hasbullah merupakan sosok pemuda kaya dengan pengalaman politik. Dua priode ia menjabat sebagai anggota Dewan. Hal itu dapat membuat Hasbullah memahami betul seluk beluk birokrasi. "Has punya sifat kepemimpinan tegas. Has bisa jadi penggerak birokrasi. Has juga punya pengaruh yang kuat diparlemen. Hal ini akan memudahkn komunikasi antara parlemen dan birokrasi," katad dia. Walaupun Hasbullah, kata dia, bukan putra asli Depok tapi ia sudah menjadi orang Depok asli. "Saya kira keduanya dapat menjadi wakil Nur Mahmudi," kata dia.
Di tempat berbeda, Hasbulah Rahmat mengaku telah melakukan kominkasi secara intens dengan PKS. Untuk Nur Mahmudi, sambungnya, belum pernah bertemu secara langsung. Sikap yang diambilnya dalam bersanding dengan Nur Mahmudi adalah langkah maju untuk memenangkan Pilkada. Pasalnya, selain memiliki mesin politik yang cukup kuat juga kader yang militan. PAN juga memiliki kotivasi kuat memenangkan Pilkada Depok. "Nur Mahmudi Bersahabat adalah pasangan ideal yang siap memenangkan perhelatan pilkada," kata dia.
Saat ditanya, mengapa dirinya berbalik arah menjadi pendukung Nur Mahmudi, padahal sebelumnya selalu berseberangan. "Tujuan koalisi adalah untuk kemenangan secara realisitis. Koalisi dengan PKS merupakan langkah paling realistis. Ditambah, tidak menutup kemungkinan beberapa partai akan mengikutinya seperti: PDIP dan Gerindra," kata dia.
Meski begitu, kata dia, bila ia tidak diakomodir PKS, secara tegas ia akan membuat koalisi baru dan menjadi kuda hitam dalam percaturan politik di Depok. "Kita bentuk koalisi baru, dan menjadi kuda hitam," tandasnya.
Muttaqin menilai keduanya memiliki nilai lebih di mata masyarakat. Selain keduanya merupakan ketua partai, keduanya juga masih berusia muda dan energik. Untuk melanjutkan program pemerintah yang belum dapat diselesaikan maka dibutuhkan pendamping yang memiliki energi. "Saya kira mereka masih muda dan memiliki energi positif. Kalau energi muda itu digunakan untuk membangun Depok maka hasilnya jangan lagi diragukan. Secara pribadi saya mengenal baik keduanya," kata dia.
Muttaqin mengatakan, sosok Pradi sebagai putra daerah dikenal dekat dengan kalangan ustad muda di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU) Depok. Kiprahnya di tengah masyarakat selama ini juga cukup nyata. Apalagi, kata dia, Pradi memiliki jaringan ke lingkungan TNI dan Polri. "Sebagai putra daerah tentu dia punya keluarga besar yang siap mendukungnya. Keluarga besarnya tersebar di Beji, Pancoranmas, Sukmajaya dan Limo," ujarnya.
Ia menambahkan, sebagai ketua DPC Gerindra, tentunya Pradi akan menggunakan kendaraan Gerindra untuk digunakan sebagai mesin pemenangan dalam Pilkada. "Sebagai partai baru yang langsung memiliki tiga kursi di DPRD sudah barang tentu, langkah Pradi patut diperhitungkan," ujar Muttaqin.
Muttaqin menilai Hasbullah merupakan sosok pemuda kaya dengan pengalaman politik. Dua priode ia menjabat sebagai anggota Dewan. Hal itu dapat membuat Hasbullah memahami betul seluk beluk birokrasi. "Has punya sifat kepemimpinan tegas. Has bisa jadi penggerak birokrasi. Has juga punya pengaruh yang kuat diparlemen. Hal ini akan memudahkn komunikasi antara parlemen dan birokrasi," katad dia. Walaupun Hasbullah, kata dia, bukan putra asli Depok tapi ia sudah menjadi orang Depok asli. "Saya kira keduanya dapat menjadi wakil Nur Mahmudi," kata dia.
Di tempat berbeda, Hasbulah Rahmat mengaku telah melakukan kominkasi secara intens dengan PKS. Untuk Nur Mahmudi, sambungnya, belum pernah bertemu secara langsung. Sikap yang diambilnya dalam bersanding dengan Nur Mahmudi adalah langkah maju untuk memenangkan Pilkada. Pasalnya, selain memiliki mesin politik yang cukup kuat juga kader yang militan. PAN juga memiliki kotivasi kuat memenangkan Pilkada Depok. "Nur Mahmudi Bersahabat adalah pasangan ideal yang siap memenangkan perhelatan pilkada," kata dia.
Saat ditanya, mengapa dirinya berbalik arah menjadi pendukung Nur Mahmudi, padahal sebelumnya selalu berseberangan. "Tujuan koalisi adalah untuk kemenangan secara realisitis. Koalisi dengan PKS merupakan langkah paling realistis. Ditambah, tidak menutup kemungkinan beberapa partai akan mengikutinya seperti: PDIP dan Gerindra," kata dia.
Meski begitu, kata dia, bila ia tidak diakomodir PKS, secara tegas ia akan membuat koalisi baru dan menjadi kuda hitam dalam percaturan politik di Depok. "Kita bentuk koalisi baru, dan menjadi kuda hitam," tandasnya.
0 komentar:
Posting Komentar