DEPOK, Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Muhammad Jusuf Kalla mengingatkan bahwa bencana terbagi dua; bencana alam dan bencana alam yang disebabkan kemanusiaan. Kedua-duanya memiliki potensi krisis bila tidak ditangani dengan benar. "Bencana alam ada yang bisa diprediksi dan ada juga yang tidak dapat diprediksi. Kalau kita tidak menangani bencana tersebut dengan benar maka memiliki potensi krisis," kata Jusuf Kalla, Kuliah Umum Kemanusiaan di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI), Kamis (8/7).
Menurutnya, bencana alam yang dapat diprediksi seperti banjir. Sedangkan bencana alam yang tidak dapat diprediksi seperti stunami. Banjir, kata dia, dapat diprediksi karena datangnya musim penghujan di bulan-bulan berakhiran ber. "Kalau bencana kemanusiaan sumbernya ketidak adilan dan ketidak harmonisan," ujar mantan Wakil Presiden RI itu.
Jusuf Kalla mengatakan, tugas dari para relawan kemanusiaan ialah bagaimana mengelola post konflik dan post krisis pasca terjadinya bencana alam atau bencana kemanusiaan. Tugas ini, kata dia, tidak lah ringan lantaran secara psikologi hal tersebut sangat berdampak pada para korban. "Untuk menangani masalah tersebut dibutuhkan pakar-pakar psikologi," kata dia.
Selain itu, terang Jusuf Kalla, donor darah bisa menjadi gaya hidup bagi masyarakat Indonesia. "Saya harap donor darah bisa menjadi life style bagi masyarakat," katanya.
Ia mengatakan, mengakui bahwa 80 persen masyarakat mengenal PMI dari program donor darah, dan sisanya 20 persen mengetahui dari berbagai hal lainnya. "Sejak 1951 pemerintah menyerahkan masalah donor darah kepada PMI," katanya. Dikatakannya sebuah negara minimal mempunyai 2 persen kantong darah dari jumlah penduduk. Sedangkan di Indonesia baru mencapai 1,7 persen atau sekitar 2 juta kantong darah. "Seharusnya kita mempunyai 4 juta kantong darah, jadi kita masih kekurangan kantong darah," ujarnya.
Di negera-negara maju seperti Amerika Serikat ataupun Australia katanya kantong darah yang tersedia mencapai 5 persen dari jumlah penduduk. "Kebutuhan darah di negara maju sangat banyak, jadi persediaan darah juga harus mencukupi," ujarnya.
Untuk itu kata dia pihaknya menyiapkan unit donor darah di 100 mall di Indonesia. Menurut dia, dua tempat potensial untuk donor darah yaitu kampus dan mal. "Tempat tersebut merupakan lalu lintas orang terbanyak dan juga merupakan kelas menengah yang sehat-sehat," katanya.
Menurutnya, bencana alam yang dapat diprediksi seperti banjir. Sedangkan bencana alam yang tidak dapat diprediksi seperti stunami. Banjir, kata dia, dapat diprediksi karena datangnya musim penghujan di bulan-bulan berakhiran ber. "Kalau bencana kemanusiaan sumbernya ketidak adilan dan ketidak harmonisan," ujar mantan Wakil Presiden RI itu.
Jusuf Kalla mengatakan, tugas dari para relawan kemanusiaan ialah bagaimana mengelola post konflik dan post krisis pasca terjadinya bencana alam atau bencana kemanusiaan. Tugas ini, kata dia, tidak lah ringan lantaran secara psikologi hal tersebut sangat berdampak pada para korban. "Untuk menangani masalah tersebut dibutuhkan pakar-pakar psikologi," kata dia.
Selain itu, terang Jusuf Kalla, donor darah bisa menjadi gaya hidup bagi masyarakat Indonesia. "Saya harap donor darah bisa menjadi life style bagi masyarakat," katanya.
Ia mengatakan, mengakui bahwa 80 persen masyarakat mengenal PMI dari program donor darah, dan sisanya 20 persen mengetahui dari berbagai hal lainnya. "Sejak 1951 pemerintah menyerahkan masalah donor darah kepada PMI," katanya. Dikatakannya sebuah negara minimal mempunyai 2 persen kantong darah dari jumlah penduduk. Sedangkan di Indonesia baru mencapai 1,7 persen atau sekitar 2 juta kantong darah. "Seharusnya kita mempunyai 4 juta kantong darah, jadi kita masih kekurangan kantong darah," ujarnya.
Di negera-negara maju seperti Amerika Serikat ataupun Australia katanya kantong darah yang tersedia mencapai 5 persen dari jumlah penduduk. "Kebutuhan darah di negara maju sangat banyak, jadi persediaan darah juga harus mencukupi," ujarnya.
Untuk itu kata dia pihaknya menyiapkan unit donor darah di 100 mall di Indonesia. Menurut dia, dua tempat potensial untuk donor darah yaitu kampus dan mal. "Tempat tersebut merupakan lalu lintas orang terbanyak dan juga merupakan kelas menengah yang sehat-sehat," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar