Jumat, 14 Januari 2011

Ibu Teledor, Anak Terlantar


DEPOK, Keteledoran orangtua membuat tiga anak kecil naik turun angkutan kota (angkot) tanpa mengetahui tujuan mereka. Hendrik (5), Ovel (3), dan Putri (11 bulan) hilang hingga berkilo-kilo meter dari rumahnya di Jalan Bungur RT005/RW006 Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok, tanpa membawa seperakpun uang.

Ketiganya ditemukan Taufik (42) seorang sopir angkot D10 jurusan Terminal Depok-Pasar Pucung tengah kebingungan. Taufik pun mengantar mereka ke Polsek Sukmajaya, kemudian Polsek Sukmajaya melimpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Depok. “Ketiga bocah naik dari terminal. Sampai di Pasar Pucung mereka kebingungan. Saya tanya mereka mau kemana tapi malah diam saja,” kata Taufik ditemui di Polresta Depok, Jumat (14/1).

Saat berada di Unit PPA Polresta Depok, ketiga bocah pasangan Raymond (32) dan Sri Purwanti (29) itu kemudian ditanya alamat rumah. Beruntung sang kakak, Hendrik hafal alamat rumahnya. Tiga orang petugas pun langsung melakukan penelusuran ke rumah mereka. Sayangnya, di lokasi tidak ditemui kedua orang tua bocah-bocah tersebut. “Kami hanya menitip pesan kepada tetangga agar orang tuanya mendatangi Polresta Depok karena ketiga anaknya ditemukan di dalam angkot,” ujar anggota Unit PPA Polresta Depok Aiptu Diana.

Dari penuturan Hendrik, kata Diana, mereka naik angkot D04 jurusan Kukusan Beji-Terminal Depok dari depan rumah. Sampai di terminal ketiga balita tersebut kemudian naik angkot D10 tanpa tahu kemana tujuannya. Ketiga anak itu diantar ke Polresta Depok sekira pukul 11.00 WIB. “Mereka masih kecil-kecil dan ditemukan terlantar dalam angkot. Orang tuanya teledor sekali. Seharusnya ini tidak boleh terjadi. Anak yang paling kecil bahkan baru 11 bulan usianya,” kata dia menyesalkan kejadian ini.

Bila ada unsur kesengajaan, kata Diana, kedua orangtua tiga balita tersebut dapat diancam pasal penelantaran anak. Pasalnya, orang tua anak tersebut membiarkan ketiga anaknya bepergian hingga juah tanpa diketahui. “Seharusnya orang tua tidak boleh teledor. Masa orangtua tidak tahu kalau ketiaga anaknya pergi sampai jauh begitu. Bisa kena pasal penelantaran,” katanya.

Setelah dimintai keterangan ibu ketiga anak kemudian diperbolehkan pulang. Namun, Sri Purwanti, ibu tiga balita tersebut harus membuat perjanjian bahwa tidak akan mengulangi perbuatan menelantarkan anak. Kasus penelantaran anak sebelumnya pernah terjadi juga pada Desember 2009. Saat itu empat orang anak sengaja ditinggal orang tuanya selama berhari-hari tanpa dibekali makan. Warsinem alias Yanti tega meninggalkan Windi, Rizky, Lina, dan Siti di kontrakan dengan alasan dikejar hutang oleh sebuah Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) sebesar Rp 4 juta. Warsinem pun melarikan diri dan meninggalkan keempat anaknya karena optimis mereka akan diberi makan oleh tetangga.

0 komentar: