
DEPOK, Kota Depok masuk tiga besar kota dengan inflasi tinggi se-Jawa Barat (Jabar), setelah Kota Bandung dan Kota Bekasi. Urutan pertama, Kota Bandung, kedua Kota Bekasi, dan ketiga Kota Depok. Namun, inflasi tinggi bukan disebabkan kesalahan distribusi barang. Melainkan imbas dari tingginya harga di Jakarta. “Besarnya tingkat inflasi disebabkan dari meningkatnya harga beras yang terjadi di Jakarta. Namun terjadinya kenaikkan harga beras disebabkan karena kurangnya persediaan beras hingga akhir tahun 2010,” kata Wali Kota Nur Mahmudi Ismail usai mengukuhkan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Depok, Kamis (9/12).
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain: konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, adanya ketidak lancaran distribusi barang. “Saya belum dapat menyebutkan jumlahnya. Tapi persediaan beras di Depok cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” kata Nur Mahmudi.
Data dari Tim Koordinasi Pengendalian Inflasi Jabar, pada November 2010: Kota Depok mencatat inflasi sebesar 1,08 persen. Yang merupakan tertinggi di Jabar. Namun jika di rata-rata per bulan mencapai 0,6 persen hingga 0,7 persen. “Tingkat inflasi year on year (rata-rata tahunan, red) sebesar 7,16 persen. Tingkat inflasi Kota Depok jauh lebih besar dari target inflasi Jabar sebesar 6 persen dan inflasi tingkat nasional sebesar 5,9 persen,” kata mantan Presiden Partai Keadilan itu.
Nur mengatakan, naiknya harga beras karena terjadi sentimen lingkungan para pedagang beras di Depok dengan Jakarta. Kenaikan harga beras di Jakarta, secara langsung akan meningkatkan harga beras di Kota Depok. Kini harga eceran beras di pasaran sekitar Rp 5500 hingga Rp8000 per kilogram, tergantung jenis berasnya.“Beras merupakan komoditi yang paling banyak menyebabkan inflasi di Kota Depok. Dari tingkat inflasi Kota Depok sebesar 1,08 persen pada November 2010, beras menyumbang inflasi terbesar yakni 0,78 persen. Sisanya dari komoditi daging ayam, bawang merah dan minyak goreng,” terangnya.
Untuk mengatasi inflasi beras di Kota Depok, maka inflasi di Jakarta harus diatasi terlebih dahulu. Mengenai adanya usulan mendirikan pasar induk di Kota Depok, Nur Mahmudi mengaku sudah merencanakannya. “Sekarang masih dalam tahap pengkajian,” kata dia.
Nur Mahmudi berharap dengan adanya pasar induk, dapat mengurangi ketergantungan perdagangan beras dari Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur. Depok, kata dia, dapat menerima kiriman langsung dari daerah-daerah penghasil beras di Jabar.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Pasar (KUKM & Pasar) Kota Depok, Herman Hidayat mengatakan, pihaknya telah merencanakan pembuatan pasar induk dari pasar tradisional yang sudah ada di Kota Depok. Menurutnya, pasar tradisional yang tepat untuk dijadikan pasar induk yaitu Pasar Sukatani. “Pasar Sukatani layak dijadikan pasar induk,” katanya.
Pasar Sukatani, Cimanggis, Depok merupakan pasar tradisional di Kota Depok yang berposisi strategis untuk di bangun menjadi pasar induk. Pasar tersebut berada di jalur utama, Jalan Raya Bogor, dan akan dilalui jalan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) serta rencana pembangunan Terminal Jatijajar. “Posisinya sangat strategis,” kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jabar, Lex Laksamana, mengharapkan dengan terbentuknya TPID Kota Depok, dapat mengatasi tingginya tingkat inflasi di Kota Depok. Ia mengatakan tingkat akumulasi inflasi Kota Depok tertinggi setelah Kota Bandung dan Bekasi.
Untuk itu, pihaknya akan melakukan Forum Komunikasi Pengendalian Inflasi (FKPI) yang melibatkan tiga provinsi yakni Jabar, Banten dan DKI Jakarta. Menurutnya, ketiga daerah tersebut memiliki hubungan yang erat dalam bidang distribusi komoditi yang mempengaruhi inflasi di masing-masing daerah. “Sesungguhnya kita tak dapat membatasi peredaran beras dari Jabar ke Pasar Induk Cipinang, Jakarta. Namun pasar induk rencananya akan dibangun di Cirebon,” kata dia.
Kamis, 09 Desember 2010
Depok Masuk Kota Dengan Inflasi Tinggi se-Jabar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar