Selasa, 05 Oktober 2010

Jangan Catut Program SBY untuk Kepentingan Sesaat

DEPOK, Calon wali kota dan wakil wali kota yang maju dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Depok diminta untuk tidak membelokan program Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi program calon tersebut. Hal itu dikatakan Sekretaris Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Demokrat (PD) Kota Depok, Rintis Yanto. Ia melihat janji muluk yang tertuang dalam visi dan misi tiga pasangan wali kota diluar pasangan yang diusung Partai Demokrat yakni Badrul Kamal-Agus suprianto semuanya membelokan program SBY. "Seharusnya mereka jujur, kalau program yang mereka tawarkan ke masyarakat sudah ada sejak SBY menjadi presiden. Dan itu semua merupakan program SBY," katanya, Senin (4/10) malam, usai menggelar rapat internal dengan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PD.

Rintis mencontohkan, dalam brosur dan stiker salah satu pasangan calon, ada yang menawarkan memberikan kemudahan memperoleh Kredit Usaha Rakyat (KUR) bila masyarakat memilih pasangan itu. "KUR itu merupakan program SBY yang sudah dilakukan sejak tahun 2005. Jadi jangan ada upaya melakukan pembelokan program pemerintah pusat," kata Rintis.

Rintis melanjutkan, program KUR di Depok telah disalurkan untuk ribuan warga Depok dengan nilai KUR antara Rp5 juta hingga Rp200 juta. Selain itu, kata Rintis, pasangan calon tertentu juga menjanjikan pendidikan gratis yang dinilai juga sebagai pembelokan program pemerintah pusat. "Pendidikan gratis juga sudah dicanangkan SBY sejak lama dengan penyaluran bantuan operasional sekolah (BOS)," katanya.

Menurut Rintis, visi dan misi dari calon pasangan seharusnya dibuat berdasarkan aspirasi yang diserap langsung dari masyarakat Depok. Seperti visi dan misi pasangan Badrul Kamal –Agus Supriyanto yang menjanjikan program pendidikan gratis mulai dari tingkat SD hingga SMA. "Sampai bukunya pun gratis," kata Rintis.

Rintis mengatakan untuk merealisasikan pendidikan gratis tersebut, telah dihitung dan dikaji secara matang. Dengan dana dari APBD sebesar Rp50 milliar per tahun maka rencana tersebut dapat terwujud. "Setelah di hitung, ternyata anggaran untuk pendidikan gratis dari APBD Depok masih cukup," kata dia.

0 komentar: