Kamis, 11 November 2010

Peran Guru dan Dosen Dapat Membentuk Karakter Bangsa


DEPOK, Mantan Menteri Negara Perumahan Rakyat RI priode 1988 – 1993, Dr Ir Siswono Yudo Husodo mengatakan, peran guru dan dosen sangat penting dalam membentuk karakter bangsa. Mereka dapat membina dan memupuk rasa cinta para generasi penerus bangsa kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Peranan guru dan dosen menjadi sangat penting membentuk karakter bangsa. Mereka sangat dibutuhkan untuk memupuk rasa kecintaan terhadap NKRI,” kata Siswono yang juga Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila (UP) saat dijumpai diacara HUT UP ke-44, Kamis (11/11).

Menurut Siswono, universitas sebagai sebuah lembaga pendidikan harus dapat membentuk sumberdaya yang memiliki semangat, moralalitas tinggi, dan memiliki paham kebangsaan. “Universitas dan lembaga pendidikan tidak sekadar menghasilkan sumberdaya berkualitas di segala bidang. Melainkan moralitas dan paham kebangsaan,” kata mantan Menteri Transmigrasi dan PPH RI 1993 – 1998.

Dia berharap, setiap pengajar baik itu dosen maupun guru mau mengajarkan serta memajukan system nilai positif kedalam mata pelajaran yang diajarkannya. Ia menambahkan, Martin Luther King Jr mengatakan bahwa kecerdasan saja tidak cukup. Kecerdasan plus karakter merupakan tujuan sejati sebuah pendidikan. “Kecerdasan plus karakter lah yang saat ini dibutuhkan Bangsa Indonesia,” kata Siswono.

Siswono mengatakan, pendidikan pada hakikatnya menjadikan manusia yang terang pikiran atau good and smart. Setiap pendidikan plus karakter yang ditanamkan dosen dan guru dapat mengapuskan korupsi di Indonesia. “Korupsi, intelegensi, serta karakter memiliki korelasi. Intelegensi baik, karakter baik, maka dengan sendirinya korupsi akan terkikis,” kata dia.

Untuk menanamkan pelajaran moral kepada mahasiswa dan siswa, kata pria yang sempat maju berduet dengan Prof Amien Rais dalam pemilihan presiden itu,setiap pemimpin baik itu guru maupun dosen harus mencontohkan perbuatan baik kepada anak didiknya. Baik itu, dari ucapan, tindakan, kebijakan, maupun produk hukum yang dihasilkan. “Kalau hal itu dilakukan maka anak didik akan menirukan segala perbuatan baik kita. Sekarang ini masih banyak pemimpin yang mencontohkan perkataan yang tidak seharusnya dikatakan,” kata Siswono.

Dia kagum dengan Presiden Soekarno. Setiap kebijakan selalu mementingkan kepentingan bangsa. “Waktu dia generasi muda Indonesia belum siap mengekplorasi sumber daya alam. Beliau meminta sumber daya alam tidak diekploitasi sampai anak-anak Indonesia yang melakukannya sendiri,” kata Siswono.

Rektor UP, Prof Edie Toet Hendratno mengatakan, penerimaan mahasiswa baru 2010-2011 mencapai 2559. Berbeda dengan tahun sebelumnya yakni tahun 2009-2010 yang hanya mencapai angka 1614. “Peningkatan jumlah mahasiswa baru merupakan hasil kerja seluruh civitas akademika UP dari mulai dosen, karyawan, pimpinan dan mahasiswa,” katanya.

Edie mengatakan, UP sudah bekerjasama dengan 150 SMA/SMK di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi untuk terus meningkatkan pendidikan di Indonesia. “Kita telah berkomitmen untuk meningkatkan lagi penerimaan siswa baru. Seperti yang diinginkan ketua pengurus yayasan pendidikan dan pembina UP,” katanya.

0 komentar: