Minggu, 14 November 2010

Noer Fajrieansyah Ketum HMI


DEPOK, Pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) akhirnya selesai. Noer Fajrieansyah terpilih menjadi Ketua PB HMI priode 2010-2012 mengalahkan saingannya Ahmad Nasir Siregar. Dengan perolehan suara cukup jauh yakni 252 suara, sedangkan Nasir 119 suara. Kendatipun menjelang pemilihan yang berlangsung secara demokratis itu sempat dinodai bentrok fisik antarpendukung pasangan calon.

Dalam pemilihan yang dilakukan secara maraton, para kandidat bertarung sebanyak dua putaran. Putaran pertama memperebutkan 171 suara, sedangkan putaran kedua memperebutkan 371 suara, yang berasal dari seluruh cabang dan delegasi.
Diputaran pertama, terjadi perimbangan suara. Dari 12 kandidat yang bertanding, seluruhnya memperoleh suara. Diantaranya, Syahril MW: 12, Andi Sukmono: 34, Jubir Darsun : 20, Bambang MF: 5, Noer Fajrieansyah: 44, Rivai: 5, Ahmad Nasir Siregar: 34, Fikri: 5 dan Aulia: 11. Namun, terdapat tiga kandidat yang mundur pada putaran pertama. seperti: Ari Juniarman, Suardi Erik, dan Zainal Abiyoso Latar.

Menurut Ketua terpilih, Noer Fajrieansyah, kedepan ia akan berkonsentrasi melakukan pembenahan organsiasi secara internal, melalui pengkaderan, dan menjunjung tinggi sikap independensi. “Alhamdulillah saya memenangkan pemilihan. Kita akan melakukan pembenahan internal dengan mengedepankan sikap independensi. Untuk eksternal, kita akan check and balance terhadap pemerintah,” katanya, Minggu (14/11).

Fajri mengingatkan, pemerintah jangan menjadikan pergerakan mahasiswa dijadikan racun, melainkan vitamin. Makanya, ia berkomitman agar HMI tetap menjunjung tinggi sikap sosial kontrol terhadap pemerintahan. Namun, ia enggan kalau sikapnya itu dikatakan sebagai oposisi. “Anggap saja, kalau sikap control kita terhadap pemerintah sebagai vitamin. Dengan sikap independensi dan kemandirian dapat menempatkan pada segala bidang,” katanya.

Dia menambahkan, dalam bidang ekonomi pihaknya menekankan pada jiwa interpreneurship pada mahasiswa dan kader. Langkah kongkret, lanjutnya, dengan mengembangkan koperasi dan wirausaha. Menurutnya, dengan interpreneurship akan menjadikan kemandirian ekonomi pada setiap kader. “Kemandirian ekonomi sangat penting,” katanya.

Mengenai intervensi alumni terhadap HMI, dirinya membantah adanya intervensi secara langsung. Baginya, alumni memiliki hubungan secara histories dan psikologis. Namun, mengenai pengaruh terhadap kebijakan organiasi tidak memberikan pengaruh yang berarti. “Ya, kalau alumni hanya ada ikatan emosional dan historis saja. Tidak ada intervensi, lagian mereka di luar struktur. Yang kita kedepankan independensi dan kemandirian, itu tidak akan berpengaruh pada kita,” kata dia.

Mantan Ketua umum PBHMI Arip Mustofa menyambut baik terpilihnya Fajri menjadi penggantinya. Menurutnya, Fajri merupakan kader terbaik. Hanya saja, dirinya berharap pada pengurus baru agar menjalankan agenda perubahan yang terjadi selama konggres. Terlebih lagi, kata dia, ia memiliki kemampuan memperluas jaringan internasional yang telah dirintis pendahulunya. “PR yang harus dikerjakan bagi pengurus baru, agar menyelesaikan agenda bangsa yang tertunda dan memperluas networking internasional,” katanya.

Arif menuturkan, beberapa agenda permaslahan bangsa seperti kasus bank century dan kasus korupsi yang belum terselesaikan. Jangan sampai, lanjutnya, HMI kehilangan independensi dan otentisitas kepemimpinan. “Kita ini, sedang krisis otentisitas kepemimpinan,” katanya.

0 komentar: