Kamis, 11 November 2010

Mahasiswa Jepang Lakukan Penelitian di Depok


DEPOK, Rombongan mahasiswa Universitas Osaka City, Universitas Kyoto, dan Universitas Kanto Gakuin berencana menjadikan Depok sebagai objek penelitian pelaksanaan otonomi daerah (Otda) di Indonesia. “Depok merupakan kota yang memiliki jenis keragaman kehidupan. Letaknya strategis karena berdekatan dengan pusat pemerintahan,” kata Okamoto Masaati, mahasiswa Universitas Kyoto saat menemui wali kota Depok di ruang kerjanya, Kamis (11/10).

Okamoto bersama mahasiswa Jepang lainnya akan melakukan penelitian terhadap pelaksanaan otonomi daerah Kota Depok. Penelitian akan dilaksanakan pada 2011 dan hasilnya akan dibukukan. Mereka juga akan melakukan penelitian di dua negara lain, yaitu Filipina dan Thailand . “Hasil dari penelitian akan kami publikasikan ke dunia internasional,” kata Okamoto.

Okamoto menilai Depok sukses melaksanakan otonomi daerah pasca lepas dari pemerintahan Kabupaten Bogor tahun 1999. Pemberlakuan otonomi daerah, sambungnya, memiliki tatanan tertinggi dalam pelaksanaan roda pemerintahan. “Terutama dalam hal pengembangan daerah,” katanya lagi.

Mahasiswa ilmu politik itu, mencontohkan. Pelaksanaan otonomi daerah di negeri matahari diterapkan untuk merampingkan jumlah pemerintah daerah. “Pemerintah daerah Jepang kini hanya berjumlah 1.800 saja dalam waktu 10 tahun. Sebelumnya, jumlahnya mencapai 3.000,” ucap Okamoto.

Dia mengatakan, pemerintah Jepang berhasil mengatasi krisis keuangan dengan pemberlakuan otonomi daerah. Misalnya, sambung Okamoto, dengan melakukan pemotongan anggota dewan perwakilannya (DPRD). “Gaji anggota dewan di daerah bisa berkurang mencapai 150.000 yen dari sebelumnya 800.000 yen,” katanya.

Sementara itu, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail berharap dengan adanya penelitian tersebut dapat memberikan masukan terhadap pemerintahan Depok. Dirinya juga diminta menceritakan tentang penerapan otonomi daerah Depok di hadapan mahasiswa Jepang. “Saya juga memaparkan hambatan dan keberhasilan pelaksanaan otonomi daerah di Kota Depok,” katanya.

0 komentar: