
DEPOK, Kampanye terakhir pasangan calon Wali Kota Badrul Kamal dan Wakil Wali Kota Agus Suprianto (BK-Pri) yang diusung sembilan partai politik; Partai Demokrat (PD), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Damai Sejahtera (PDS), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Demokrasi Pembaruan (PDP), Partai Bulan Bintang (PBB), Minggu (10/10) di lapangan Grand Depok City (GDC), disesaki ratusan ribu kader dan simpatisan partai tersebut.
Dalam kampanye tersebut juga hadir juru kampanye (jurkam) nasional seperti Ruhut Sitompul, Teresia Pardede (Tere), Hari Wicaksono, Sukur Nababan, Mangara Sirait, Nurul Arifin, Happy Bone Zulkarnain, dan Didi Suprianto. Serta 31 anggota DPRD Kota Depok yang dipimpin langsung Ketua DPRD Kota Depok Rintis Yanto.
Dalam orasinya, Ruhut Sitompul meminta seluruh kader dan simpatisan sembilan parti politik pendukung BK-Pri mewaspadai eksodus massa pemilih dari wilayah luar Depok seperti Tanggarang, Bekasi, Bogor, dan Jakarta. Hal itu penting agar tidak terjadi kecurangan dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 16 Oktober mendatang. "Saya minta seluruh kader dan simpatisan mewaspadai eksodus massa besar-besaran. Pilkada tahun 2006 menjadi catatan penting yang harusnya menjadi perhatian kita semua," katanya.
Anggota DPRRI Komisi III itu mengingatkan, untuk menghindari kecurangan dalam pilkada sebaiknya setiap saksi yang ditempatkan di TPS merekam prosesi pencoblosan dari mulai pembukaan sampai dengan penghitungan. "Rekam seluruh proses pencoblosan. Jangan lupa perhatikan mereka-mereka yang memiliki KTP ganda. Karena dengan begitu kecurangan akan terlihat seperti legal. Kalau memang ada bukti kita bisa majukan ke MK," kata Ruhut.
Ruhut juga meminta seluruh kader dan simpatisan melaporkan temuan indikasi korupsi di tingkat Pemerintah Kota (Pemkot) Depok baik itu dilakukan wali kota, wakil wali kota, maupun jajaran dibawahnya. Sudah barang tentu temuan tersebut dilampiri alat bukti. "Laporkan langsung ke Komisi III, disana banyak anggota Dewan yang siap menerima," kata dia.
Penyanyi berwajah rupawan, Teresia Pardede atau biasa disapa Tere mengajak masyarakat Depok untuk melakukan pilihan cerdas. Pengalaman buruk lima tahun belakangan harus dapat dijadikan pijakan agar pemimpin seperti itu tidak terulang kembali. "Pasangan BK-Pri memiliki banyak kelebihan dalam memimpin Depok. Yang lebih terpenting lagi, jika mereka menang Depok tidak lagi milik segelintir orang," katanya.
Anggota DPRRI Komisi X itu mengatakan, jika pasangan BK-Pri terpilih maka sinergisitas antara pusat dan daerah akan semakin mudah. Sebab, anggota DPRRI siap menjadi katalisator antara pemimpn Depok yang baru dengan pemerintah pusat. "Depok akan menjadi lebih baik jika dipimpin BK-Pri," kata Tere.
Sementara itu, artis cantik Nurul Arifin, yang berdomisili di Kota Depok kecewa dengan pembangunan infrastruktur di kawasan Cinere. "Saya sangat kecewa dengan pembangunan infrastruktur Cinere. Menjelang akhir masa jabatan wali kota, baru lah jalan Cinere diperbaiki," katanya.
Nurul mengajak ibu-ibu untuk mempengaruhi para suami memilih pasangan BK-Pri. Begitu pula dengan para suami agar mempengaruhi sitri-istri mereka memilih pasangan paling ideal untuk kemajuan Kota Depok. "Bagi ibu-ibu memiliki tugas mempengaruhi para suami, sedangkan suami mempengaruhi sitinya masing-masing," kata dia.
Sukur Nababan dan Maruarar Sirait meminta kader dan simpatisan PDI Perjuangan secara kompak mencoblos pasangan nomor 4. Mereka berdua meyakini pasangan BK-Pri dapat melakukan perubahan menjadikan Depok kembali menjadi lebih baik. "Keluhan masyarakat selama ini seperti pembuatan KTP yang berbelit-belit, pendidikan gratis tapi mahal, kesehatan yang kurang mendapat perhatian akan disempurnakan menjadi lebih baik. BK-Pri berjanji menggeratiskan pendidikan sampai tingkat SMAN," kata Ara.
Minggu, 10 Oktober 2010
Kampanye Terakhir BK-Pri Dipadati Ratusan Ribu Massa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar