DEPOK, Masalah kemacetan yang selama ini dikeluhkan masyarakat Depok tidak akan lama lagi dapat teratasi. Pasalnya, pembangunan ruas Jalan Tol Jagorawi-Cinere (Jagonere) sudah memasuki fase pembangunan Struktur Simpang Susun Cimanggis. Rencananya pada Juni 2011 Jagonere sudah dapat dioperasikan. “Pembangunan Simpang Susun Cimanggis ini menandai dimulainya pembangunan ruas JORR II. Saya berharap pada Juni tahun ini, ruas jalan Jagorawi-Cinere dapat beroperasi,” kata Direktur Utama Translingkar Kita Jaya (TLKJ), Bambang Hartanto, Selasa (8/2).
Kata Bambang, pembangunan Struktur Simpang Susun Cimanggis ditandai dengan pemasangan girder beton bertulang yang melintas di atas Jalan Tol Jagorawi. Pembangunan dilakukan secara simultan, direncanakan pada Mei 2011 sudah selesai. “Mulai dioperasikan pada Juni 2011,” kata dia.
Bambang menuturkan, secara keseluruhan nilai investasi ruas Jalan Tol Jagonere menelan anggaran sebanyak Rp2.086 triliun. Adapun kontruksi jalan tol terdiri dari: 2x3 lajur rigit pavement dilengkapi dengan Struktur Simpang Susun Cimanggis, box traffic – pilar beton penahan jalan berbentuk gawang--Pura Cibubur, Anantakupa, Putri Tunggal, Kali Cipinang, dan Bontang. ”Nilai Investasi Jalan Tol Ruas Cinere - Jagorawi sebesar Rp. 2.086 Triliun, sedang nilai Investasi Seksi I (Jagorawi - Raya Bogor) sepanjang 3,70 km sebesar Rp 863,36 miliar,” kata dia.
Ia menambahkan, PT Translingkar Kita Jaya atau TLKJ merupakan Badan Usaha Jalan Tol (BUJL) yang dibentuk oleh Konsersium PT Trasindo Karya Investama, PT Waskita Karya, PT Jalantol Lingkarluar, dan Komaptel Jaya. “Kita telah bekerjasama dengan pemerintah yang diwakili Badan Pengaturan Jalan Tol Ruas Jagorawi-Cinere sepanjang 14,65 km. Jalan Tol Ruas Jagorawi-Cinere dibagi dalam tiga seksi yakni Seksi 1:3,70 km, Seksi II:5,50 km, dan seksi III:5,45 km,” kata Bambang.
Bambang menjelaskan, pemasangan girder sengaja dilakukan pada malam hari agar tidak mengganggu arus lalu lintas di ruas Tol Jagorawi. Di Seksi I ini, lanjut dia, terdapat empat pilar. Setiap pilar dikerjakan secara cepat setiap malam. Pada saat pengerjaan, satu ruas jalan terpaksa ditutup sejak pukul 22.00-04.00 WIB. Pengerjaan dilakukan secara berantai setiap malam. “Sejak Selasa (8/2) sudah dilakukan pemasangan Simpang Susun Cimanggis. Selain itu, pembangunan kontruksi jalan tol seksi satu juga tengah dilakukan,” kata dia.
Bambang menambahkan, jumlah kendaraan yang akan melintas nanti mencapai 30.000 per hari. Sehingga dapat mengurai kemacetan di Depok. Pasalnya, warga Jakarta yang tinggal di Depok dan Bogor dapat melalui Seksi I Tol Cijago. “Selain itu diharapkan tol ini mampu meningkatkan investasi di Depok,” kata dia.
Pimpinan Proyek Pembangunan Struktur Simpang Susun Cimanggis dari PT Waskita Karya, Yahya Mauludin mengatakan, pembangunan Simpang Susun tersebut telah dilakukan sejak November 2010. Pengerjaan konstruksi bentang tengah Simpang Susun, kata dia, dimulai Selasa (8/2) dini hari. Target pengerjaan konstruksi selama empat malam. Untuk memenuhi target itu setiap malam memasang lima balok bentang jalan yang setiap pilar panjangnya 25 meter, tinggi 70 cm, dan lebar 124 cm. ”Pengerjaan seksi satu ini kami kebut siang dan malam hingga saat ini telah mencapai 60 persen. Diharapkan Juni ini jalan tol bisa beroperasi,” kata dia.
Ia menambahkan, pengerjaan dilakukan oleh 30 orang yang terdiri dari 15 tenaga crane dan sisanya tenaga pengatur lalu lintas jalan tol. Yahya mengatakan, pengerjaan Simpang Susun sengaja dilakukan secara cepat agar segera selesai. “Kami kebut siang malam. Kemajuan pekerjaan konstruksi Seksi I sudah mencapai 60%,” ulangnya.
Selasa, 08 Februari 2011
Pembangunan Tol Jagonere Diyakini Dapat Mengurai Kemacetan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar