Senin, 22 November 2010

Karang Taruna Apresiasi Peran Guru


DEPOK, Krisis nasional yang terjadi di Indonesia sesungguhnya tidak terlepas dari kegagalan system pendidikan. Salah satunya ialah kealpaan menempatkan guru di tempat semestinya. “Dalam rangka memperingati guru, yang jatuh 25 November ini, sudah selayaknya lah kita menyadari pengabdian seorang guru. Tidak ada kecerdasan tanpa bantuan guru,” kata Ketua Karang Taruna Nasional, Taufan E N Rotorasika, saat berkunjung ke Sekolah “Semut-Semut”, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Senin (22/11).

Taufan menghimbau agar semua anggota Karang Taruna di seluruh Indonesia untuk bersinergi bersama guru. Dengan memperhatikan kemampuan dan karakteristik daerah masing-masing. Termasuk Karang Taruna di Kota Depok. “Hal itu dilakukan sebagai wujud dari rasa trimakasih kepada para guru,” katanya.

Dia mengatakan, peringatan Hari Guru harus diisi dengan kegiatan yang dapat memajukan kualitas pendidikan dan penghormatan kepada guru. “Sekarang saatnya semua anggota Karang Taruna menunjukan rasa cinta dan hormatnya kepada guru dengan melakukan aksi nyata,” kata Taufan.

Taufan lebih jauh menuturkan, pemerintah sudah mengeluarkan pelbagai kebijakan yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan guru. Namun, kata dia, dalam praktiknya semangat para pembuat aturan tidak serta merta mudah dilaksanakan. Jika dicermati, peraturan yang dibuat lebih banyak menuntut banyak sekali persyaratan yang tidak mudah diikuti guru. “Betapa mulyanya tugas seorang guru,” katanya.

Karang Taruna, kata Taufan, memiliki keinginan membangun budaya agar setiap 25 November, seluruh anggota Karang Taruna di seluruh Indonesia bertemu dengan sosok guru yang ada di sekitar dan memberikan ucapan Selamat Hari Guru. “Budaya mengucapkan selamat kepada para guru di mulai hari ini. Dengan begitu kebangkitan Indonesia akan semakin nyata,” kata dia.

Menurutnya, pemilihan sekolah “Semut-Semut” sebagai wujud dari kepedulian Karang Taruna terhadap para guru. “Di sekolah ini mengajarkan banyak sekali pelajaran berguna bagi anak didiknya. Kita patut belajar dari mereka,” kata Taufan.
Sementara itu, Pimpinan Sekolah “Semut-Semut”, Arfi Moendaris mengatakan, ia berterimakasih sekolahnya telah terpilih menjadi lokasi percontohan kepedulian Karang Taruna terhadap guru. “Kami berterimakasih Karang Taruna telah peduli terhadap pengabdian para guru dengan memberikan pohon sebagai simbol harapan,” katanya.

0 komentar: